Direktur Secret Service Tolak Jawab Beberapa Pertanyaan Terkait Trump

Direktur Secret Service Kimberly Cheatle (tengah) saat hendak memberikan keterangan di Komite Akuntabilitas DPR AS di Washington, 22 Juli 2024. (EPA-EFE)

Direktur Secret Service Tolak Jawab Beberapa Pertanyaan Terkait Trump

Willy Haryono • 23 July 2024 08:32

Washington: Kimbery Cheatle, Direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat (Secret Service), menolak menjawab secara mendetail beberapa pertanyaan terkait penembakan Donald Trump yang dilontarkan anggota komite investigasi DPR AS di Washington pada Senin kemarin.

Cheatle hanya memberikan jawaban umum, dengan alasan bahwa investigasi seputar penembakan yang melukai Trump pada 13 Juli itu masih berlangsung.

Melansir dari New York Times, Selasa, 23 Juli 2024, beberapa pertanyaan yang tidak dijawab secara detail oleh Cheatle meliputi mengapa agen Secret Service tidak disiagakan di atap gedung yang digunakan pelaku; ada berapa banyak agen yang bekerja mengamankan kampanye Trump di Pennsylvania; siapa yang menentukan bahwa atap tempat pelaku melepaskan tembakan dinyatakan berada di luar perimeter lokasi kampanye; mengapa Secret Service mempersilakan Trump ke podium walau orang-orang menunjuk adanya sosok mencurigakan di atap; dan lain sebagainya.

Cheatle paling mendapat tekanan mengenai pertanyaan, "mengapa Secret Service tidak disiagakan di atap gedung yang digunakan pelaku?" Jawaban Cheatle mengindikasikan bahwa atap tersebut sengaja dibiarkan kosong, karena Secret Service lebih menyukai area yang "steril."

Ia mengatakan atap tersebut seharusnya mendapat "pengawasan" dari pihak tertentu, kemungkinan adalah aparat penegak hukum lokal.

"Kami masih mencari siapa yang bertanggung jawab, siapa yang seharusnya memberikan pengawasan," tutur Cheatle.

Mengenai jumlah agen Secret Service saat acara kampanye Trump, Cheatle menolak memberikan angka. "Kami merasa jumlah agen yang disiagakan sudah cukup," ujarnya.

Dalam memberikan keterangan di Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR AS ini, Cheatle mengaku telah gagal menjalankan misi melindungi Trump. Kendati begitu, ia menolak mengundurkan diri di tengah tekanan kuat dari Partai Republik dan juga Demokrat.

Ia mengatakan penembakan di acara Trump adalah "kegagalan operasional Secret Service paling signifikan dalam beberapa dekade."

"Jelas ada kesalahan, dan kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan hal ini tidak akan pernah terjadi lagi," tegas Cheatle.

Baca juga:  Direktur Secret Service Mengaku 'Gagal' Cegah Penembakan Trump

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)