Jepang. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 1 August 2024 16:11
Tokyo: Aktivitas pabrik Jepang menyusut sedikit pada Juli karena permintaan domestik dan luar negeri yang lesu dan meningkatnya tekanan inflasi.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur au Jibun Bank Jepang terakhir turun menjadi 49,1 pada Juli dari 50,0 pada Juni. Ini adalah pertama kalinya indeks turun di bawah ambang batas 50,0 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi dalam tiga bulan dan sedikit berubah dari 49,2 yang dilaporkan dalam PMI.
Survei terbaru muncul setelah Bank Jepang minggu ini menaikkan suku bunga dan menyusun rencana terperinci untuk mengurangi pembelian obligasi besar-besarannya, mengambil langkah lain menuju penghentian stimulus besar-besaran.
"Kinerja sektor manufaktur Jepang lesu pada awal kuartal ketiga 2024," kata Usamah Bhatti di S&P Global Market Intelligence, dilansir Channel News Asia, Kamis, 1 Agustus 2024.
Pesanan baru menurun pada kecepatan tercepat sejak Maret karena permintaan yang lemah baik di Jepang maupun pasar internasional, survei menunjukkan. Manufaktur merosot pada bulan Juli karena permintaan melemah, terutama di sektor otomotif.
"Tekanan inflasi tetap tinggi," kata Bhatti.