Tiba di Damaskus, Menlu Jerman Muncul dengan Rompi Antipeluru

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. Foto: Anadolu

Tiba di Damaskus, Menlu Jerman Muncul dengan Rompi Antipeluru

Fajar Nugraha • 3 January 2025 20:05

Damaskus: Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, mitranya Menlu Prancis Jean-Noel Barrot, sedang berkunjung ke Damaskus, Suriah. Ini menandai perjalanan pertama menteri luar negeri Eropa ke Suriah sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

Menjadi perhatian dari kunjungan tersebut adalah ketika Menlu Baerbock mengenakan rompi antipeluru saat tiba di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Jumat 3 Januari 2025.

Rekaman video Baerbock dapat dilihat di X saat ia muncul dengan rompi antipeluru saat keluar dari bagian belakang pesawat militer A400M.

Baerbock dan mitranya dari Prancis Jean-Noel Barrot sedang berkunjung ke Damaskus, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman, menandai perjalanan pertama menteri luar negeri Eropa ke Suriah sejak jatuhnya rezim Bashar Assad bulan lalu dan pemutusan hubungan diplomatik antara UE dan Suriah sekitar 12 tahun lalu.

Berbicara atas nama UE, kedua menteri luar negeri tersebut akan bertemu dengan Ahmed Sharaa, pemimpin pemerintahan baru Suriah, dan perwakilan masyarakat sipil Suriah, kata pernyataan tersebut.

“Setelah jatuhnya rezim Assad yang brutal, Suriah sedang menuju awal baru yang telah lama dinantikan rakyatnya. Dengan perjalanan mereka ke Damaskus, Menteri Luar Negeri Baerbock dan mitranya dari Prancis Barrot menegaskan atas nama UE: Kami siap mendukung Suriah dalam memulai kembali politiknya dan pengalihan kekuasaan secara damai, rekonstruksi, dan yang terpenting, dalam proses rekonsiliasi sosial,” tambah pernyataan Uni Eropa, seperti dikutip Anadolu.

Berbicara menjelang perjalanannya, Baerbock mengatakan: "Babak yang menyakitkan dari pemerintahan Assad telah berakhir. Babak baru telah dimulai, tetapi belum ditulis. Karena saat ini rakyat Suriah memiliki kesempatan untuk mengambil alih nasib negara mereka ke tangan mereka sendiri lagi. Dan juga untuk menutup luka yang dalam dan terbuka lagi."

"Kami ingin mendukung mereka dalam hal ini: dalam pengalihan kekuasaan yang inklusif dan damai, dalam rekonsiliasi masyarakat, dalam rekonstruksi, di samping bantuan kemanusiaan yang telah kami berikan kepada rakyat Suriah tanpa henti selama bertahun-tahun. Kita semua tahu bahwa ini akan menjadi jalan yang berbatu," kata Baerbock.

Barrot, pada bagiannya, mengatakan pada X: "Di Suriah, kami ingin mempromosikan transisi yang damai dan menuntut dalam pelayanan kepada rakyat Suriah dan untuk stabilitas regional."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)