BPBD Cianjur Kaji Kemungkinan Perpanjangan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

Ilustrasi. Medcom.id

BPBD Cianjur Kaji Kemungkinan Perpanjangan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

Media Indonesia • 5 May 2024 15:48

Cianjur: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan mengkaji status siaga bencana hidrometeorologi. Langkah itu dilakukan melihat kondisi cuaca yang notabene sampai sekarang masih beranomali.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyebut status siaga bencana hidrometeorologi di Kabupaten Cianjur ditetapkan sejak 1 Oktober 2023 hingga berakhir pada 30 April 2024. Namun kiranya status tersebut masih perlu dikaji kembali.

"Kalau tidak salah berakhirnya status siaga hidrometeorologi pada 30 April. Tentu harus dikaji kembali, apakah penetapan status ini akan diperpanjang atau tidak," kata Asep i Cianjur, Minggu, 5 Mei 2024.
 

Baca: Banjir Rob Kembali Rendam Sejumlah Daerah di Pantura Jawa Tengah
 
Asep menyebut mengacu siklus yang dirilis BMKG, saat ini sebetulnya tengah menghadapi musim kemarau akibat dampak El Nino. Kondisi itu terjadi seusai terjadi curah hujan tinggi atau biasa disebut La Nina.

"Makanya perlu kajian terhadap status siaga bencana hidrometeorologi, karena menurut BMKG, sekarang ini kita akan menghadapi musim kemarau," ungkapnya.

Pada Sabtu petang, 4 Mei 2024 terjadi bencana hidrometeorologi di sejumlah lokasi di Kabupaten Cianjur. Kejadiannya bersamaan dengan hujan deras disertai angin kencang.

Di Kampung Pasirpanjang Desa Sukaraharja Kecamatan Cibeber misalnya, puluhan atap bangunan rumah warga setempat rusak usai diterjang angin kencang saat hujan deras. Tidak ada korban luka maupun jiwa pada peristiwa tersebut.

Sementara di ruas jalan Tanggeung menuju Pagelaran maupun sebaliknya, arus lalu lintas kendaraan sempat tersendat. Pasalnya, terjadi pohon tumbang yang melintang ke badan jalan di Kampung Haurkuning Desa Pagermaneuh Kecamatan Tanggeung akibat angin kencang.

Asep menuturkan BPBD Kabupaten Cianjur selalu siap siaga menghadapi berbagai potensi kebencanaan. Termasuk saat ini dengan kondisi cuaca yang masih cukup ekstrem.

"Petugas kami di Pusdalops selalu siaga 24 jam penuh. Ini untuk mempercepat penanganan seandainya terjadi bencana," ucapnya.

Para personel dilengkapi dengan berbagai peralatan dan perlengkapan evakuasi kebencanaan. Di tengah potensi kerawanan pohon tumbang, para personel BPBD salah satunya dibekali dengan gergaji mesin.

"Alhamdulillah, kalau sarana dan prasarana selalu ada untuk mengevakuasi bencana. Kalau sekarang dengan kondisi angin kencang, potensinya kerawanan pohon tumbang. Jadi kita siap siagakan juga simso (chain saw)," ungkap mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)