Imigrasi Isu Utama di Pemilu AS, Biden Terapkan Larangan Suaka

Presiden AS Joe Biden. (EPA)

Imigrasi Isu Utama di Pemilu AS, Biden Terapkan Larangan Suaka

Willy Haryono • 5 June 2024 14:21

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberlakukan larangan suaka berskala luas bagi para migran yang tertangkap menyeberangi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal. Pemberlakukan pada Selasa kemarin ini merupakan langkah penegakan hukum utama Biden menjelang pemilihan umum AS pada November mendatang.

Mengutip dari AsiaOne, Rabu, 5 Juni 2024, para migran yang tertangkap menyeberang secara ilegal dapat segera dideportasi atau dikembalikan ke Meksiko berdasarkan larangan terbaru Biden. Aturan ini akan berlaku setelah tengah malam usai diumumkan.

Terdapat pengecualian bagi anak-anak yang tidak didampingi, kelompok individu yang menghadapi ancaman medis dan keselamatan serius, atau korban perdagangan manusia, kata Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS.

Biden, seorang politikus Partai Demokrat AS, telah memperketat pendekatannya terhadap keamanan perbatasan karena imigrasi muncul sebagai isu utama bagi warga AS menjelang pemilu pada 5 November mendatang, di mana dirinya kemungkinan akan menghadapi Donald Trump dari Partai Republik. 

Selama ini, Trump menerapkan sikap keras terhadap keimigrasian sebagai salah satu inti kebijakannya, dan bersumpah akan melakukan tindakan keras yang lebih luas jika terpilih kembali sebagai presiden.

Biden menduduki posisi presiden pada 2021, dengan janji membatalkan beberapa kebijakan imigrasi Trump yang restriktif. Tetapi Biden kini bergulat dengan rekor jumlah migran yang tertangkap menyeberangi perbatasan AS secara ilegal, sebuah tren yang telah membebani otoritas perbatasan Negeri Paman Sam dan kota-kota yang menerima gelombang pendatang.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Biden mengatakan akses suaka akan tetap tersedia bagi migran yang mendaftar untuk membuat janji dengan menggunakan aplikasi CBP One, atau yang menggunakan jalur hukum lain alih-alih menyeberang secara ilegal.

"Tindakan ini akan membantu kita menguasai perbatasan dan memulihkan ketertiban dalam prosesnya," kata Biden.

"Larangan ini akan tetap berlaku hingga jumlah orang yang mencoba masuk secara ilegal dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola sistem kita secara efektif," sambungnya.

Bahkan saat Biden memberlakukan pembatasan baru, ia mengkritik kebijakan Trump yang paling kontroversial, termasuk memisahkan keluarga migran di perbatasan. Biden juga mengecam ucapan Trump yang mengatakan bahwa para migran ilegal di AS telah "meracuni darah negara kita."

"Saya tidak akan pernah menjelek-jelekkan migran," tegas Biden.

Dalam hal kebijakan imigrasi, banyak pemilih terdaftar di AS lebih memilih Trump ketimbang Biden dengan selisih 17 poin persentase, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada pertengahan Mei lalu.

Baca juga:  Biden Tutup Sementara Perbatasan AS dengan Meksiko

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)