Air Asia. Foto: Unsplash.
Kuala Lumpur: Capital A Malaysia, perusahaan induk dari maskapai penerbangan low budget AirAsia telah menyelesaikan kesepakatan senilai USD1,15 miliar untuk mendaftarkan unit manajemen mereknya di Nasdaq melalui merger dengan SPAC yang disebut Aetherium Acquisition.
SPAC (perusahaan akuisisi bertujuan khusus), atau perusahaan cek kosong, adalah perusahaan cangkang publik yang mengumpulkan dana untuk bergabung dengan perusahaan swasta.
Kepala Eksekutif Capital Grup A Tony Fernandes dalam sebuah pernyataan menuturkan pencatatan tersebut, yang pertama kali diumumkan tahun lalu, akan memungkinkan unit tersebut, Capital A International (CAPI), mengakses pasar modal paling likuid di dunia.
"Kami optimis mengenai potensi bisnis merek kami untuk berkembang melampaui asal kami, khususnya di pasar di mana kekayaan intelektual dan nilai merek sangat dihargai oleh konsumen dan investor,” kata dia, dilansir
Channel News Asia, Kamis, 29 Februari 2024.
Transaksi tersebut memberi CAPI perkiraan nilai valuasi perusahaan sebesar USD1,15 miliar. Kesepakatan ini menjadikan Capital A bergabung dengan semakin banyak perusahaan Asia Tenggara untuk mencatatkan sahamnya di Amerika Serikat, mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah menghentikan IPO AS di tengah ketegangan politik dengan Washington.
CAPI, yang akan dipimpin oleh Fernandes, berharap dapat memanfaatkan perluasan, pengelolaan, dan perizinan merek AirAsia melalui strategi merek, pemasaran kreatif, dan pengembangan kekayaan intelektual.
Proses atasi krisis keuangan
Fernandes mengatakan pencatatan CAPI pada awalnya untuk membantu Capital A menyelesaikan klasifikasinya di bursa saham Malaysia sebagai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan.
Namun, ia mengatakan perusahaan kemudian melihat peluang untuk memonetisasi mereknya demi kepentingan bisnis maskapai penerbangan AirAsia.
"Dengan memiliki platform terpisah untuk membangun merek lain, AirAsia sendiri menjadi lebih besar,” kata Fernandes.
Baik Capital A maupun unit penerbangan jarak jauh AirAsia X Bhd telah menjalani restrukturisasi setelah diklasifikasikan dalam kesulitan finansial akibat pembatasan perjalanan selama pandemi.
AirAsia X dihapus dari klasifikasi tersebut pada bulan November, setelah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki posisi keuangannya. Sementara itu, Capital A mengatakan pihaknya berharap dapat menyampaikan rencana regularisasi ke bursa pada Juni.