Ilustrasi
Media Indonesia • 19 December 2023 18:50
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya satu kasus covid-19 dengan varian JN.1 di Kota Batam. Pasien berusia 68 tahun itu baru saja pulang dari Rumah Sakit Elisabeth.
Pasien diketahui tidak memiliki riwayat kontak dengan suspek pasien covid-19 dan juga tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dalam 14 hari terakhir.
Menurut Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi, pasien ini telah divaksin sebanyak 3 kali. Namun, Didi juga menyebutkan bahwa kontak langsung pasien tersebut belum ditelusuri.
Selain pasien 68 tahun tersebut, terdapat dua pasien varian JN.1 lainnya yang sedang dirawat di rumah sakit di Batam, di antaranya di RSUD Embung Fatimah. Namun, mereka sedang dirawat karena penyakit lain, dan data dari RSUD Embung Fatimah masih dalam proses pengolahan.
Warga Batam sendiri mulai mempertanyakan penanganan covid-19 oleh pemerintah setempat, terutama setelah diketahui adanya teman kantor yang terkena covid-19.
Erik salah seorang warga yang sering ke Singapura dan Malaysia, mempertanyakan kenapa covid-19 harus dirahasiakan.
Seharusnya, kata dia, Dinkes Kota Batam memberikan informasi jauh hari, bukan setelah virus merebak baru bersuara. Pun semestinya yang warga bepergian ke luar negeri dikarantina terlebih dahulu.
"Harusnya bukan Kemenkes yang yang memberikan informasi langsung. Kasus sudah terjadi baru diumumkan, (apalagi) Batam daerah yang rentan penyebaran virus," ujarnya.
Dia pun mengaku khawatir mungkin sudah ribuan orang yang terpapar virus itu. Namun tidak terdekteksi.
"Harusnya kalau sudah demikian tutup saja jalur Singapura dan Malaysia, itu lebih baik," tambahnya.