Penyelenggaraan Dharma Teaching & Empowerment memasuki hari kedua, tepatnya pada Sabtu, 21 Oktober 2023 (Foto:Medcom.id/Patrick Pinaria)
Patrick Pinaria • 21 October 2023 17:38
Jakarta: Penyelenggaraan Dharma Teaching & Empowerment memasuki hari kedua, tepatnya pada Sabtu, 21 Oktober 2023. Antusiasme para penganut Buddhis cukup tinggi.
Dharma Teaching & Empowerment pada hari kedua berlangsung sejak pagi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Bimbingan dan pengajaran dipimpin langsung oleh Guru Vajradhara Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa.
Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa berbicara mengenai membangkitkan potensi Kebuddhaan (Awakening The Buddha Potential).
"Kita semua memiliki potensial kebuddhaan ini dan mempraktekkan dharma itu adalah uxntuk membangkitkan atau pun untuk menumbuhkan, atau mengenali potensial kebuddhaan. Jadi ini adalah merupakan langkah pertama. Ketika kita sudah dapat mengenalinya, kita akan mempunyai satu keyakinan besar terhadapnya. Namun pada saat itu, kita belum mendapatkan pencerahan," ujar Yang Mulia Tai Situpa Rinpoche.
"Bagi saya, mungkin hal ini akan memakan banyak waktu kehidupan. Artinya, akan memakan waktu yang cukup lama banyak sekali kehidupan. Mungkin bagi mereka atau kita yang di dalam banyak kehidupan sudah banyak melakukan pelatihan Buddha Dharma, mungkin mengambil waktu jauh lebih singkat untuk mencapai kondisi itu," lanjutnya.
Penyelenggaraan hari kedua Dharma Teaching & Empowerment menyedot perhatian dari umat Buddha. Wakil Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Karuna Murdaya menjelaskan jumlah peserta dari luar negeri bertambah, terutama peserta dari Tiongkok.
"Sama seperti kemarin,hari ini pesertanya juga ramai. Antusiasme untuk mendengar ajaran dharma hari ini, bagus. Besok kita akan ada acara empowerment atau blessing. Sepertinya acara besok akan lebih ramai lagi. Dan saya juga lihat pengunjung dari Tiongkok lebih banyak ketimbang yang kemarin. Dan besok bisa lebih banyak lagi. Dari segi internasionalnya, antusiasme pengunjung juga bagus," ujar Karuna Murdaya.
Penyelenggaraan Dharma Teaching & Empowerment menuai apresiasi dari Ketua DPD Walubi Provinsi Jawa Tengah Tanto Harsono. Ia menjelaskan pengajaran yang diberikan Yang Mulia Tai Situpa Rinpoche sangat penting. Khususnya pada hari kedua ini.
"Teaching His Holiness Tai Situpa Rinpoche hari ini berbicara mengenai Awakening The Buddha Potential. Ini memang sangat penting untuk kami sebagai umat Buddha, bisa mengetahui lebih dalam atau lebih jelas. Karena rata-rata kami kurang pemaparan Dharma yang lebih jelas dari master-master kami," ujar Tanto.
Tanto pun mengaku pengajaran yang disampaikan Yang Mulia mudah dimengerti.
"Tai Situpa Rinpoche telah memberikan penjelasan cukup detail. Walaupun kehidupan sehari-hari sederhana, sangat mengena sekali buat saya. Saya juga melihat pengunjung rata-rata antusias mendengar pengajaran ini," katanya.
Tanto berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan rutin diselenggarakan di Indonesia. Apalagi, Indonesia sudah memiliki biara atau monastery yang sudah bisa dipakai untuk kegiatan acara Buddha.
"Harapan saya, kedatangan guru besar kami mudah-mudahan ke depannya diberikan waktu dan kesempatan untuk belajar lebih dalam lagi atau mungkin Tai Situpa Rinpoche bisa hadir kembali di Indonesia karena mereka sekarang sudah punya monastery yang bisa dipakai untuk aktivitas di Indonesia," jelas Tanto.
Selain di DKI Jakarta, Dharma Teaching & Empowerment juga akan digelar di Magelang, Jawa Tengah, selama tiga hari, yakni pada 27-29 Oktober 2023.
Tanto menjelaskan kegiatan ini juga akan dihadiri peserta dari mancanegara. Dalam kegiatan ini sekaligus diadakan peresmian Graha Padmasambhava menjadi Palpung Monastery di Borobudur.
"Hanya saja bedanya, kegiatan pada hari pertama di Borobudur di Graha Padmasambhava adalah Puja. Karena itu adalah peresmian Graha Padmasambhava menjadi Palpung Monastery. Artinya, vihara itu milik Palpung sekarang. Kalau dulu masih bebas. Sekarang sudah betul-betul milik Palpung dari Kagyupa," papar Tanto.
Penyelenggaraan Dharma Teaching & Empowerment diinisiasi Walubi. Sebuah organisasi yang bersifat sosial keagamaan berbentuk wadah perwakilan organisasi-organisasi umat Buddha Indonesia yang terdiri dari majelis-majelis agama Buddha, Lembaga Keagamaan Buddha, Vidyaka Sabha, Dewan Kehormatan, Dewan Penyantun, Dewan Pengawas dan Wadah kemasyarakatan bernafaskan agama Buddha.
Dalam acara ini, Walubi menghadirkan sosok istimewa, Guru Vajradhara Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa. Ia merupakan silsilah tertua dari mazhab tulku dalam aliran Kagyu Buddhisme di dunia. Saat ini, Yang Mulia memiliki banyak pengikut di seluruh dunia, terutama di negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Eropa. Ia juga memiliki pengikut di Benua Asia.
Tak heran jika kegiatan Dharma Teaching & Empowerment ini mendapat dukungan dan sambutan begitu antusias dari umat Buddha. Bahkan, ada ribuan peserta dari 22 negara telah mengikuti kegiatan tersebut. Mulai dari Australia, Italia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Brasil, Selandia Baru, Irlandia, Thailand, Kanada, Belgia, Bolivia, India, Nepal, hingga Indonesia.
Kedatangannya ke Indonesia juga merupakan momen istimewa bagi Yang Mulia Chamgon Kenting Tai Situpa dan umatnya. Sebab, ini merupakan pertama kalinya melakukan pengajaran di Indonesia sekaligus Benua Asia Tenggara dalam 28 tahun terakhir.