Afghanistan Kembali Diguncang Gempa

Afghanistan kembali dilanda di wilayah yang sama diguncang getaran bumi pada 8 Oktober 2023. Foto: Associated Press

Afghanistan Kembali Diguncang Gempa

Fajar Nugraha • 11 October 2023 11:51

Herat: Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter melanda Afghanistan barat pada Rabu 11 Oktober 2023. Getaran ini melanda di wilayah yang sebelumnya diguncang gempa dan menewaskan lebih dari 2.000 jiwa pada akhir pekan.

 

“Gempa tersebut terjadi di kedalaman dangkal sekitar pukul 05:10 waktu setempat, dengan pusat gempa sekitar 29 kilometer sebelah utara kota Herat,” kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti dikutip AFP.

 

Relawan dan penyelamat telah bekerja sejak Sabtu dalam upaya terakhir untuk menemukan korban selamat dari serangkaian gempa bumi sebelumnya, yang meratakan seluruh desa dan berdampak pada lebih dari 12.000 orang, menurut perkiraan PBB.

 

Pejabat lokal dan nasional memberikan perhitungan yang bertentangan mengenai jumlah korban tewas dan cedera akibat gempa bumi sebelumnya, namun kementerian bencana mengatakan 2.053 orang tewas.

 

“Kami tidak dapat memberikan jumlah pasti korban tewas dan terluka karena jumlahnya terus berubah,” kata Juru Bicara Kementerian Penanggulangan Bencana Mullah Janan Sayeq.

 

Belum ada laporan mengenai korban baru setelah gempa hari Rabu, yang terjadi di dekat kota Herat, yang dihuni lebih dari setengah juta orang.

 

Gempa bumi sebelumnya menghancurkan sedikitnya 11 desa di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, menurut PBB.

 

“Tidak ada satu rumah pun yang tersisa, bahkan tidak ada kamar tempat kami bisa bermalam,” kata Mohammad Naeem, 40 tahun, yang mengatakan kepada AFP bahwa ia kehilangan 12 kerabatnya, termasuk ibunya, setelah gempa bumi yang terjadi pada hari Sabtu.

 

“Kami tidak bisa tinggal di sini lagi. Anda lihat, keluarga kami menjadi martir di sini. Bagaimana kami bisa tinggal di sini?,” ucap Naeem.

 

Media lokal melaporkan bahwa banyak warga Herat menghabiskan malam mereka dengan tinggal di tenda-tenda terbuka karena takut akan gempa susulan setelah gempa yang terjadi pada akhir pekan.

 

Menyediakan tempat perlindungan dalam skala besar akan menjadi tantangan bagi otoritas Taliban di Afghanistan, yang merebut kekuasaan pada Agustus 2021, dan memiliki hubungan yang buruk dengan organisasi bantuan internasional.

 

Afghanistan sering dilanda gempa bumi yang mematikan, namun bencana yang terjadi pada akhir pekan ini adalah yang terburuk yang menimpa negara yang dilanda perang dalam lebih dari 25 tahun terakhir.

 

Sebagian besar rumah di pedesaan Afghanistan terbuat dari lumpur dan dibangun di sekitar tiang penyangga kayu, dengan sedikit baja atau beton.

 

Keluarga besar multi-generasi umumnya tinggal di bawah satu atap, yang berarti gempa bumi yang serius dapat menghancurkan masyarakat.

 

Afghanistan sudah mengalami krisis kemanusiaan yang parah, dengan penarikan bantuan asing secara luas setelah kembalinya Taliban berkuasa.

 

Provinsi Herat, yang berbatasan dengan Iran, berpenduduk sekitar 1,9 juta orang, dan masyarakat pedesaannya menderita kekeringan selama bertahun-tahun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)