Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 5 October 2023 16:47
Seoul: Inflasi konsumen Korea Selatan (Korsel) meningkat untuk bulan kedua pada September, di atas ekspektasi pasar. Hal ini mendukung prospek Bank Sentral Korsel mempertahankan kebijakan restriktifnya untuk beberapa waktu.
Indeks harga konsumen (CPI) tercatat 3,7 persen lebih tinggi pada September dibandingkan tahun sebelumnya, setelah mencatat kenaikan 3,4 persen pada Agustus. Para ekonom dalam survei Reuters memperkirakan angka tersebut tidak akan berubah.
Ini adalah bulan kedua berturut-turut dimana tingkat pertumbuhan tahunan meningkat, dari tingkat terendah dalam 25 bulan sebesar 2,3 persen pada Juli. Hal ini sekaligus menandai kenaikan tahunan tercepat dalam lima bulan.
Menteri Keuangan Korsel Choo Kyung-ho mengatakan inflasi kemungkinan akan kembali stabil mulai Oktober dengan berkurangnya faktor musiman. Bank sentral juga mengatakan inflasi, yang sedikit lebih tinggi pada September dibandingkan proyeksinya, masih akan turun menjadi sekitar tiga persen pada akhir tahun.
"Dengan imbal hasil obligasi yang meningkat tajam baru-baru ini dan data inflasi yang berada di atas ekspektasi dua minggu sebelum keputusan suku bunga berikutnya, kecil kemungkinannya bank sentral akan melunakkan sikap hawkish," kata Analis Pendapatan Tetap di Shinhan Securities Ahn Jae-kyun, dilansir Channel News Asia, Kamis, 5 Oktober 2023.
"Namun, hal ini sebagian besar disebabkan oleh libur hari raya Chuseok dan tingginya harga minyak, sementara tekanan harga terus mereda di sektor jasa, yang mana hal ini lebih penting dari sudut pandang kebijakan,” tambah dia.