Masyarakat Klaten Diminta Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Ilustrasi. Medcom.id

Masyarakat Klaten Diminta Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Media Indonesia • 5 November 2024 08:28

Klaten: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi memasuki musim hujan. Klaten mulai diguyur hujan dengan curah sedang dan berdasarkan informasi dari BMKG puncak hujan di daerah ini akan terjadi pada Januari-Februari 2025.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan Klaten termasuk salah satu daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang.

"Menghadapi ancaman bencana tersebut, kewaspadaan perlu ditingkatkan sebagai upaya mitigasi atau mengurangi risiko bencana," kata Syahruna di Pendapa Pemkab Klaten, Senin, 4 November 2024.
 

Baca: Hujan Es dan Angin Melanda Sidoarjo, Pohon dan Tiang Listrik Roboh
 
Sesuai imbauan Sekda Klaten, untuk antisipasi bencana hidrometeorologi pohon tinggi telah dilakukan pemangkasan, termasuk pengecekan tiang listrik dan baliho yang rawan tumbang saat hujan disertai angin kencang.

Selain itu untuk antisipasi banjir pembersihan aliran sungai juga telah dilakukan, salah satunya di Sungai Dengkeng. Namun, normalisasi sungai yang bermuara di Bengawan Solo itu belum tuntas.

Normalisasi Sungai Dengkeng sudah dilakukan kecuali pengerukan sedimentasi di sekitar pintu air Tukuman, dan ini masih dikoordinasikan dengan BBWS Bengawan Solo.

“Untuk antisipasi banjir, pengerukan sedimentasi atau pendangkalan di aliran sungai itu perlu segera dilakukan, selain perbaikan tanggul kritis dan pintu air yang tidak berfungsi maksimal," jelasnya. 

Antisipasi bencana longsor juga telah diantisipasi, terutama di bukit-bukit yang ditambang untuk tanah uruk jalan tol Solo- Yogyakarta, seperti di wilayah Kecamatan Bayat, Wedi, dan Gantiwarno.

"Sebagai upaya mitigasi bencana, BPBD Klaten memasuki musim hujan ini telah menyiapkan pos-pos siaga hidrometeorologi, termasuk siaga Gunung Merapi," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)