Kaulinan Barudak, Warisan Budaya Sunda untuk Generasi Muda

Anak-anak SD Karang Pawulang bermain permainan tradisional

Kaulinan Barudak, Warisan Budaya Sunda untuk Generasi Muda

P Aditya Prakasa • 6 December 2024 13:59

Bandung: Sejumlah permainan tradisional kembali diperkenalkan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung. Kegiatan tersebut bertujuan mengasah kemampuan otak kiri dan otak kanan serta membangun karakter anak-anak di masa dini.

Kepala Sekolah SD Karang Pawulang, Ade Sabarudin mengatakan, kegiatan tersebut digelar dengan mengusung tema "Kearifan Lokal: Merajut Kebersamaan dalam Warisan Budaya Permainan Tradisional". Acara itu juga diharapkan dapat ikut melestarikan kaulinan barudak di kalangan siswa.

"Karena kita merasakan sekali, keterlibatan anak-anak terhadap gadget itu tinggi dan kita merasakan, anak-anak sekarang anteng nyalira (asik sendiri), hedonistik berkembang, dan empatinya berkurang," ucap Ade, di SD Karang Pawulang, Kota Bandung, 6 Desember 2024.
 
Guru Bidang Kurikulum, Triska Fauzah Resmiati mengatakan, melalui kegiatan Expo Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut para siswa dapat memiliki pengetahuan terhadap "kaulinan barudak" (permainan anak) mengingat, selain seru, permainan tradisonal juga memiliki makna yang dapat dijadikan pelajaran oleh siswa.

"Kami mengambil 12 permainan, di antaranya ada kategori permainan tradisional murni, Kkawihan dan Kriya. Untuk yang murninya di antaranya ada Gasing dan Kelom Batok, kemudian kalau kakawihan ada Oray-orayan, Sasalimpetan, Perepet Jengkol, dan Surser," katanya. Sedangkan untuk Kriyanya, itu ada membuat wayang dari daun sampeu (singkong) bedil (pistol) karet dan lain sebagainya," kata dia.




Triska berharap, selain mengenal kaulinan barudak, kegiatan ini dapat ikut membangun profil pelajar pancasila sesuai dengan tujuan kegiatan.

"Memahami bahwa mereka adalah tinggal di daerah Sunda Berarti ada kearifan lokal yang perlu mereka ketahui salah satunya adalah permainan tradisional dan melalui permainan ini ada sikap-sikap yang ingin dibangun mulai dari sikap kerjasama sehingga peduli terhadap warisan budaya," ucap dia.

Sementara itu, seniman Kota Bandung Budi Setiawan Garda Pandawa atau yang akrab disapa Budi Dalton tak memungkiri banyaknya siswa yang lebih mengetahui permainan modern dibandingkan dengan permainan tradisional. Namun, menurutnya hal itu merupakan bagian dari perkembangan zaman yang tidak bisa dihindari.

"Anak-anak harus mengenal kaulinan dan jati dirinya, bukan berarti kaulinan modern tidak bagus tapi kelak ke depan anak-anak bisa menjadi orang yang tidak meninggalkan jati dirinya. Di Jawa Barat ini ada 340 permainan ya yang bisa dimainkan bersama-sama," ucap dia.

Namun, dia berharap perkembangan zaman tersebut dapat diimbangi dengan pengetahuan tradisi serta budaya salah satunya bisa melalui permainan tradisional anak.

"Kalau kita ambil contoh main games modern yang banyak dimainkan di smartphone misalnya Roblox itu paling banyak hanya empat permainan dan itu pun harus bayar, jadi bukan setuju dan tidak setuju atau kritik, tapi harus ada sebuah keseimbangan dalam oengetahuan mereka tentang budaya," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)