Polisi Pakistan bubarkan massa aksi protes. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 28 November 2024 07:43
Islamabad: Polisi Pakistan mengatakan pada hari Rabu (27 November) bahwa mereka telah menangkap hampir 1.000 pengunjuk rasa yang berbaris di ibu kota menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri Imran Khan yang dipenjara, setelah massa diusir dari pusat kota dalam tindakan keras keamanan yang menyeluruh.
Khan telah dipenjara sejak Agustus 2023, dikesampingkan oleh puluhan kasus hukum yang ia klaim dibuat-buat untuk mencegahnya kembali dalam pemilihan tahun ini yang dirusak oleh tuduhan kecurangan.
Sejak pemungutan suara Februari, partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) telah menentang tindakan keras pemerintah dengan demonstrasi rutin. Tetapi aksi protes Selasa sejauh ini merupakan yang terbesar yang mencengkeram ibu kota sejak pemilihan tersebut.
Lebih dari 10.000 pengunjuk rasa menyerbu kota, menentang penguncian dan larangan pertemuan publik untuk bentrok dengan 20.000 pasukan keamanan yang dikerahkan untuk mengusir mereka.
“Sebanyak 954 pengunjuk rasa telah ditangkap antara Minggu dan Selasa, ketika massa mendekati satu mil dari alun-alun umum yang ingin mereka duduki,” ujar Inspektur Jenderal Polisi Islamabad Ali Nasir Rizvi, seperti dikutip AFP, Kamis 28 November 2024.
Pemerintah mengatakan sedikitnya satu petugas polisi dan empat personel paramiliter negara bagian tewas, sebelum jalan raya utama dibersihkan oleh pasukan bersenjata gas air mata dan pentungan Rabu dini hari.
Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan keamanan telah "dengan berani memukul mundur para pengunjuk rasa" sementara PTI memberi tahu para aktivis di media sosial bahwa unjuk rasa dibatalkan "untuk sementara waktu".