Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Korea Selatan (Korsel) melampaui ekspektasi pertumbuhan pada kuartal keempat 2023. Hal ini berkat pemulihan ekspor yang mampu mengimbangi melambatnya permintaan domestik.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel untuk periode Oktober-Desember adalah 0,6 persen lebih tinggi dibandingkan tiga bulan sebelumnya berdasarkan penyesuaian musiman. Angka ini mendekati dengan pertumbuhan sebesar 0,6 persen pada kuartal sebelumnya dan rata-rata kenaikan sebesar 0,5 persen berdasarkan survei Reuters.
Ke depan, beberapa analis melihat momentum ekonomi Korea Selatan lemah karena melemahnya permintaan domestik, tingginya suku bunga, dan lambatnya pemulihan ekspor setelah penurunan industri semikonduktor selama setahun.
"Pertumbuhan ekonomi di Korea bertahan lebih baik dari perkiraan pada kuartal keempat, namun kami memperkirakan perekonomian akan tumbuh di bawah tren selama beberapa kuartal berikutnya karena pertumbuhan ekspor melemah dalam waktu dekat. Sementara kebijakan fiskal dan moneter yang ketat terus membatasi permintaan domestik,” kata Ekonom Asia Baru di Capital Economics Shivaan Tandon, dilansir
Channel News Asia, Kamis, 25 Januari 2024.
Rincian angka PDB menunjukkan ekspor meningkat 2,6 persen, sementara impor naik 1,0 persen. Sehingga memberikan kontribusi pertumbuhan bersih sebesar 0,8 persen poin, naik dari 0,5 persen poin pada kuartal sebelumnya.
Namun, di sisi domestik, pertumbuhan konsumsi swasta melemah menjadi 0,2 persen dari 0,3 persen pada kuartal sebelumnya. Sementara itu investasi konstruksi turun 4,2 persen, yang paling tajam sejak kuartal pertama 2012.
Investasi fasilitas melonjak 3,0 persen, kenaikan terbesar sejak kuartal ketiga 2022. Sementara belanja pemerintah meningkat sebesar 0,4 persen, kenaikan terbesar sejak kuartal pertama 2023.
Pertumbuhan ekonomi Korsel
Secara tahunan, ekonomi Korea Selatan pada kuartal keempat tumbuh 2,2 persen, setelah mengalami kenaikan sebesar 1,4 persen pada kuartal ketiga. Angkanya lebih besar dibandingkan kenaikan 2,1 persen yang diperkirakan oleh para ekonom. Itu merupakan yang tercepat sejak kuartal ketiga 2022.
"Seberapa banyak ekspor yang dapat mengimbangi memburuknya kondisi dalam negeri akan menjadi kunci kedepannya. Ekspor akan terus meningkat namun lajunya mungkin tidak secepat yang diharapkan," kata Kepala Ekonom di HI Investment Park Sang-hyun.
Ekspor dari perekonomian yang bergantung pada perdagangan tumbuh selama tiga bulan berturut-turut pada Desember. Hal ini didorong oleh peningkatan penjualan cip, meskipun lemahnya permintaan dari Tiongkok masih menjadi hambatan.
Bank Sentral Korsel akan beralih ke arah pelonggaran moneter bersama dengan bank sentral lainnya, karena bank sentral tersebut mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan ke delapan.
Pada 2023, perekonomian Korea Selatan tumbuh sebesar 1,4 persen, terendah dalam tiga tahun terakhir setelah mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen pada 2022 dan 4,3 persen pada 2021. Perekonomian diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,1 persen pada 2024.