Banjir di Kabupaten Demak.mengakivatkan ribuan rumah terendam dan 4.024 jiwa terdampak. Dokumentasi/ Media Indonesia
Demak: Dampak jebolnya tanggul sungai di sejumlah titik, banjir melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah kian meluas di empat desa di dua kecamatan mengakibatkan 1.006 rumah, belasan fasilitas umum, 943 hektare sawah terendam dan 4.024 jiwa terdampak.
Banjir melanda Kabupaten Demak ini cukup terasa dampaknya karena semakin meluas di empat desa dua kecamatan yakni Desa Tlogoweru, Desa Bogosari dan Desa Guntur (Kecamatan Guntur) serta Desa Kebonagung (Kecamatan Kebonagung), selain mengakibatkan aktivitas warga terganggu karena jalan yang tertutup banjir, ratusan hektare sawah terendam dan ribuan rumah juga kebanjiran.
"Meskipun tidak mengungsi, namun kami harus bertahan di rumah yang terendam banjir setinggi lutut orang dewasa," kata Salmah, 45, warga Desa Guntur, Kecamatan Guntur, Demak, Rabu, 22 Januari 2025.
Hal serupa diungkapkan Nur Chabib, 50, warga Mitreng, Kecamatan Kebonagung, Demak yang mengaku mengalami kerugian besar karena sawah yang hampir mendekati masa panen terendam banjir hingga ketinggian capai satu meter. "Kalau tidak segera surut kami kawatir akan gagal panen karena banyak tanaman padi yang mati," jelasnya.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Haris Wahyudi Ridwan, mengatakan banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cabean di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur dan Tanggul Sungai Tuntang di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung terjadi setelah hujan lebat mengguyur bagian hulu sungai hingga volume air di sungai tersebut meningkat.
Berdasarkan inventarisasi data korban banjir, lanjut Haris Wahyudi Ridwan, banjir di Demak telah meluas hingga empat desa di dua kecamatan mengakibatkan 4.024 jiwa terdampak, 1.006 rumah terendam, 943 hektare lahan pertanian terendam serta fasilitas umum kebanjiran yakni 1 baiai desa, 5 sekolah, 15 tempat ibadah dan 79 tempat usaha peternakan.
Secara berangsur-angsur, menurut Haris ketinggian air mulai surut dan ratusan warga yang sebelumnya sempat mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing, namun akibat banjir inii, korban banjir membutuhkan bantuan berupa makanan pokok, air bersih, pakaian balita, karung sak dan sembako.
"Kita upayakan sekarang adalah tempat pengungsian yang settle dan mengalirkan bantuan yang dibutuhkan ribuan korban banjir tersebut, karena jebolnya tanggul sungai belum dapat dapat diperbaiki dikawatirkan Ajan terjadi banjir susulan," ujar Haris