Gempa Tektonik M5,1 di Kolaka Timur, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi grafik gempa bumi.

Gempa Tektonik M5,1 di Kolaka Timur, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Ihfa Firdausya • 29 January 2025 09:38

Jakarta: Pada Rabu, 29 Januari 2025 pukul 07.50 WIB wilayah Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,06° LS dan 121,80° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 15 km barat daya Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Rabu, 29 Januari 2025.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kolaka Timur dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Kemudian di daerah Kolaka dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
 

Baca juga: Kolaka Timur Diguncang Gempa 5,1 Magnitudo

Sedangkam daerah Kendari, Konawe, dan Konawe Selatan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Daryono mengatakan gempa tersebut merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa beruntun di Kolaka yang terjadi sejak 24 Januari 2025 dengan M4,9. Gempa M5,1 yang terjadi pagi ini merupakan kejadian gempa yang ke-125.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)