Ilustrasi kegiatan operasional di hulu migas. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 28 January 2025 09:09
Jakarta: Harga minyak tergelincir lebih rendah pada perdagangan Senin yang fluktuatif. Para pedagang mencerna tuntutan Presiden Donald Trump agar OPEC menurunkan harga minyak mentah, serta pemberlakuan tarif singkatnya terhadap Kolombia.
Melansir Investing.com, Selasa, 28 Januari 2025, harga minyak Brent untuk pengiriman Maret turun 1,8 persen menjadi USD77,08 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun dua persen menjadi USD71,17 per barel.
Harga minyak mengalami penurunan tajam dari minggu lalu setelah Trump mengumumkan keadaan darurat nasional dan menyerukan peningkatan tajam dalam produksi energi AS. Sementara itu, ia juga meminta Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk menurunkan harga minyak mentah.
Trump memberlakukan tarif pada Kolombia
Trump sempat memberlakukan bea impor 25 persen untuk semua barang Kolombia, setelah Bogota tidak mengizinkan dua pesawat militer AS yang membawa migran untuk mendarat di negara tersebut.
Meskipun langkah ini dengan cepat dibatalkan setelah pihak berwenang Kolombia mengalah pada tuntutan AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Trump dapat mewujudkan ancamannya untuk memberlakukan tarif perdagangan terhadap negara-negara besar lainnya, termasuk Kanada, Meksiko, dan Tiongkok.
.jpg)
Ilustrasi. Foto: Freepik
AS adalah tujuan ekspor terbesar Kolombia, terutama untuk minyaknya, meskipun ekspor minyak mentahnya hanya sebagian kecil dari keseluruhan konsumsi minyak AS.
Menempatkan tekanan lebih lanjut pada minyak adalah tanda-tanda bahwa mungkin sanksi AS terbaru tidak berdampak signifikan pada ekspor minyak Rusia.
"Harga tanker tampaknya turun dari level tertinggi baru-baru ini setelah pengumuman sanksi terhadap Rusia, menunjukkan minyak Rusia masih mengalir melalui penggunaan armada tanker bayangan Rusia, meskipun sebagian besar armada ini dikenai sanksi," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
Produksi OPEC
Presiden AS juga mengulangi seruannya kepada OPEC untuk menurunkan harga minyak. Dia mengeklaim harga minyak yang lebih rendah akan merugikan aliran pendapatan Rusia dan menghentikan perang Rusia-Ukraina.
OPEC memiliki rencana untuk mulai sedikit meningkatkan produksi mulai April, karena OPEC mulai mengurangi pengurangan produksi yang diberlakukan selama dua tahun terakhir. Pembatasan ini hanya menaikkan harga sesaat.
PMI RRT yang lemah membebani minyak mentah
Pasar minyak juga tertekan oleh data PMI yang lemah dari Tiongkok, yang menunjukkan aktivitas manufaktur secara tak terduga menyusut di Januari, sementara pertumbuhan aktivitas non-manufaktur melambat tajam.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa bisnis lokal hanya mendapatkan dukungan terbatas dari langkah-langkah stimulus baru-baru ini dari Beijing, dan RRT kemungkinan harus berbuat lebih banyak untuk menopang pertumbuhan.
Angka-angka ini juga muncul hanya beberapa hari setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif 10 persen terhadap Tiongkok, yang dapat semakin menekan ekonominya dan mengurangi permintaan minyak mentah.