Bendungan Kali Progo Yogyakarta Jebol, Menteri PU: Perbaiki Secepatnya

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo (tengah) saat meninjau bendungan di Srandakan, Bantul yang jebol. Dokumentasi/Istimewa

Bendungan Kali Progo Yogyakarta Jebol, Menteri PU: Perbaiki Secepatnya

Ahmad Mustaqim • 28 January 2025 08:10

Yogyakarta: Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menyatakan bendungan jebol di Kali Progo Yogyakarta perlu segera diperbaiki. Ia menyatakan kondisi bendungan dan sekitarnya dalam situasi darurat. 

"Untuk itu perbaikan perlu segera dilakukan. Secepatnya," kata Dody di sekitar bendungan kawasan Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin, 27 Januari 2025. 

Bagian jebol pada bendungan itu disebut groundsill. Groundsill merupakan bangunan melintang di sungai yang sengaja dibuat untuk mengurangi kecepatan arus dan meningkatkan laju pengendapan sedimen. 

Jebolnya groundsill juga diikuti ambrolnya talut di tepi sungai Progo. Selain itu, jebolnya tanggul potensial mengancam jembatan Srandakan dan Pandansimo yang berada di hilir sungai. 

Baca: 

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di 8 Wilayah Ini


Dody menyebut jebolnya bendungan bisa disebabkan sejumlah hal, salah satunya aktivitas penambangan pasir khususnya di dekat area groundsill. Ia menyebut perlu kajian lebih lanjut terkait peruntukan penambangan pasir itu, apakah untuk rakyat atau pengusaha besar, agar jadi dasar pengendalian lingkungan. 

"(Penambangan pasir di sungai) harus ditertibkan, tapi nanti kami akan diskusikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY," kata dia. 

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengungkapkan dirinya segera menetapkan status tanggap darurat akibat jebolnya bendungan itu. Status tanggap darurat itu bisa jadi landasan perlunya segera perbaikan.

"Karena ini berdampak kepada banyak hal, termasuk pertanian. Untuk itu, perlu segera diperbaiki. Nanti anggaran menggunakan APBN, karena wilayahnya masuk dalam balai besar wilayah sungai serayu opak (BBWSO)," ujarnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)