AS dan UE Akan Duduk Bersama Bahas Tarif Trump

Ilustrasi. Foto: Freepik.

AS dan UE Akan Duduk Bersama Bahas Tarif Trump

Eko Nordiansyah • 17 May 2025 13:41

Jakarta: Negosiasi dagang serius telah dimulai antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, bertujuan untuk mencegah dampak terburuk dari tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Perkembangan ini mengakhiri kebuntuan sebelumnya, menurut laporan dari Financial Times, dikutip dari Investing.com, Sabtu, 17 Mei 2025.

Dalam beberapa hari terakhir, kedua pihak telah bertukar dokumen negosiasi untuk pertama kalinya. Dokumen-dokumen ini menguraikan area untuk diskusi yang mencakup dari tarif hingga perdagangan digital dan peluang investasi, menurut empat individu yang mengetahui situasi tersebut dan catatan pengarahan UE.

Pejabat perdagangan utama Komisi Eropa Sabine Weyand,  mengkomunikasikan kepada duta besar negara anggota bahwa UE harus tetap tenang dan menolak preferensi AS untuk kemenangan cepat, seperti disebutkan dalam catatan pengarahan. 

Weyand memperingatkan bahwa beberapa tarif AS, terutama pada sektor yang ingin dibawa kembali ke AS seperti baja dan manufaktur mobil, kemungkinan akan tetap berlaku.
 

Baca juga: 

Dolar AS Merangkak Naik Setelah Sentimen Konsumen yang Lemah



(Presiden AS Donald Trump. Foto: Anadolu)

Uni Eropa tertinggal dibandingkan negara lain

UE, blok 27 anggota yang sebelumnya dituduh oleh Trump memanfaatkan AS, belum membuat kemajuan sebanyak dengan pejabat AS dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan Inggris.

Perwakilan perdagangan Trump Jamieson Greer mempercepat proses dengan secara pribadi memperingatkan diplomat Eropa bahwa pejabat AS semakin tidak sabar dengan keengganan UE untuk menawarkan proposal tertulis. 

Menurut dua individu yang mengetahui percakapan ini, Greer menyatakan bahwa tanpa langkah awal dari Brussel, UE harus mengantisipasi Trump untuk sepenuhnya mengembalikan tarifnya mulai 2 April.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)