Ilustrasi NFT. Foto; Dok istimewa
Jakarta: Non-fungible Token (NFT) menjadi aset digital yang mewakili barang berharga dengan nilai yang tidak dapat diganti atau ditukarkan. Setiap NFT memiliki data catatan transaksi di dalam blockchain yang mencatat pencipta, harga, dan histori kepemilikannya. Pasar NFT berkembang pesat dengan nilai mencapai USD41 miliar pada akhir 2021 menurut Chainalysis.
NFT menarik perhatian karena diadopsi oleh institusi besar dan selebriti. Misalnya, Visa membeli "CryptoPunk" seharga hampir USD150 ribu dalam Ethereum pada Agustus 2021. Selain itu, selebriti seperti Justin Bieber juga ikut membeli NFT yanga semakin mempopulerkannya.
5 tips memilih proyek NFT potensial
Dikutip dari
Pintu Academy, berikut beberapa tips untuk memilih proyek NFT yang memiliki potensi.
1. Pastikan menyukai karya seni tersebut karena NFT tidak bisa dijual kembali dengan cepat seperti aset kripto lainnya.
2. Investasi pada NFT sebenarnya adalah investasi pada orang atau tim di balik proyek tersebut. Periksa latar belakang dan visi tim untuk memastikan kredibilitas mereka.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
3. Baca whitepaper proyek untuk memahami tujuan dan strategi jangka panjang mereka. Roadmap biasanya mencakup tonggak penting proyek, tujuan jangka pendek dan panjang, serta rencana pemasaran.
4. Proyek NFT yang baik memiliki komunitas yang aktif dan dukungan sosial media yang kuat. Perhatikan aktivitas tim proyek dan keterlibatan komunitas di sosial media.
5. Amati volume penjualan dan pergerakan harga untuk melihat tren kenaikan atau penurunan nilai NFT. Periksa juga "properties" atau komponen NFT yang menunjukkan kelangkaan dan nilai masing-masing item.
Langkah pertama membeli dan menjual NFT adalah memiliki aset kripto yang sesuai dengan marketplace NFT yang dituju. Setelah itu, gunakan Pintu Web3 dan mulai bertransaksi di situs jual beli NFT.