Sosialisasi di Universitas Tarumanagara. Istimewa
Al Abrar • 14 June 2025 11:15
Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Universitas Tarumanagara, Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan dukungan publik terhadap program strategis pemerintah di bidang ketahanan gizi nasional.
Sosialisasi diikuti para mahasiswa yang dinilai memiliki pemahaman kritis terkait aspek hukum dan etika program MBG, serta pentingnya legitimasi sosial dalam pelaksanaannya.
Direktur Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN, Tengku Syahdana, menegaskan bahwa program MBG merupakan strategi jangka panjang untuk mencetak generasi emas 2045. Menurutnya, program ini bukan sekadar distribusi makanan, tetapi bagian dari pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan gizi, kesehatan, dan produktivitas masyarakat.
“MBG dirancang untuk menjawab tantangan ketimpangan gizi sekaligus membuka peluang ekonomi, terutama melalui pembentukan koperasi desa dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” kata Tengku.
Senada, perwakilan BGN Letkol Chk Boedi Prasetyo menekankan pentingnya akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan program.
“Keberhasilan MBG bergantung pada tata kelola yang transparan dan keterlibatan aktif masyarakat. Asupan gizi yang tepat akan melahirkan generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa MBG memiliki dampak ganda: memperbaiki kualitas SDM dan menggerakkan perekonomian rakyat melalui penciptaan lapangan kerja.
Program MBG sendiri dilandasi konstitusi, sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 untuk melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa. BGN menargetkan program ini sebagai Proyek Strategis Nasional yang akan dijalankan secara menyeluruh dalam lima tahun ke depan.
Direktorat PPM BGN mendorong agar sosialisasi program MBG terus diperluas ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas desa, perkotaan, dan pihak swasta. Penggunaan berbagai saluran komunikasi seperti media digital, cetak, dan visual dinilai penting untuk menjangkau kelompok sasaran secara efektif, terutama ibu hamil dan orang tua.
Pemerintah daerah juga diminta aktif berkolaborasi demi kelancaran implementasi di lapangan. BGN menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan program ini berjalan optimal dan berkelanjutan.