Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva lakukan pertemuan dengan Sekjen ASEAN. Foto: Metrotvnews.com
Muhammad Reyhansyah • 24 October 2025 16:59
Jakarta: Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva melakukan kunjungan resmi ke Sekretariat ASEAN di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025. Kunjungan ini menjadi yang pertama dilakukan oleh seorang Kepala Negara Brasil ke Sekretariat ASEAN, menandai babak baru dalam hubungan antara ASEAN dan Brasil yang semakin erat.
Presiden Lula beserta delegasi disambut hangat oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn, yang menyampaikan apresiasinya atas kunjungan bersejarah tersebut. Dalam pertemuan bilateral, kedua pihak menegaskan komitmen memperkuat kemitraan yang telah terjalin sejak penetapan status Sectoral Dialogue Partnership pada 2022.
Diskusi antara kedua pihak menyoroti kerja sama di bidang energi, ketahanan pangan, serta pertukaran antar masyarakat (people-to-people exchanges). Mereka juga sepakat memperdalam kolaborasi dalam perdagangan dan investasi, pariwisata, aksi iklim, dan pembangunan berkelanjutan — sejalan dengan visi ASEAN 2045: Our Shared Future.
Dalam konferensi pers di Sekretariat ASEAN, Jumat, 24 Oktober 2025, Presiden Lula menegaskan pentingnya membangun hubungan dagang yang saling menguntungkan antara Brasil dan Indonesia.
“Kebijakan perdagangan yang baik antara dua negara harus berjalan dua arah. Kita membeli dan menjual, dan perlu ada keseimbangan agar tidak ada defisit yang terlalu tinggi di satu sisi maupun surplus yang terlalu besar di sisi lain,” ujar Presiden Lula.
Ia juga menyoroti potensi besar yang belum tergarap optimal antara dua ekonomi terbesar di belahan selatan dunia ini.
“Brasil dan Indonesia memiliki populasi gabungan lebih dari 500 juta jiwa, tetapi nilai perdagangan kita baru mencapai USD6,3 miliar, jumlah yang masih sangat kecil,” kata Presiden Lula.
Menurutnya, kerja sama ekonomi perlu diperluas hingga ke ranah pendidikan dan penelitian. “Di dunia yang penuh ketidakpastian seperti sekarang, semakin banyak kemitraan ekonomi yang kita miliki, semakin baik — tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga antara universitas, ilmuwan, dan para menteri,” tambah Presiden Lula.
Presiden Lula juga menegaskan komitmen Brasil untuk memperkuat keterlibatan di kawasan Asia Tenggara. “Ini adalah pertama kalinya seorang Presiden Brasil berpartisipasi dalam forum ASEAN, dan kami berharap suatu hari dapat menjadi anggota penuh,” ungkap Presiden Lula.
Sementara itu, Sekjen Kao memuji kepemimpinan Brasil dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara Global South serta peran aktifnya di berbagai forum internasional, termasuk sebagai Ketua BRICS tahun ini dan tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) yang akan digelar November 2025.
Sebagai bagian dari kunjungannya, Presiden Lula meninjau ASEAN Gallery, yang menampilkan sejarah, budaya, dan capaian negara-negara anggota ASEAN. Kegiatan ditutup dengan pertukaran cendera mata antara kedua pihak, menegaskan komitmen bersama untuk membangun kemitraan ASEAN–Brasil yang lebih kuat dan berorientasi masa depan.
Brasil menjadi negara Amerika Latin pertama yang menandatangani Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) pada 2011. Pada Agustus 2022, ASEAN secara resmi menganugerahkan status Sectoral Dialogue Partner kepada Brasil—status pertama yang diberikan kepada negara di kawasan Amerika Latin. Setahun kemudian, Brasil mendirikan Misi Tetap untuk ASEAN, menjadikannya satu-satunya mitra dialog sektor yang memiliki perwakilan diplomatik khusus di ASEAN hingga kini.