India Sebut Ledakan Delhi Aksi Teror, Diduga Terhubung ke Kashmir

Lokasi ledakan di dekat Benteng Merah New Delhi, India. Foto: BBC

India Sebut Ledakan Delhi Aksi Teror, Diduga Terhubung ke Kashmir

Fajar Nugraha • 13 November 2025 11:09

New Delhi: Pemerintah India mengonfirmasi pada Rabu 12 November bahwa mereka menyelidiki ledakan mobil yang menewaskan 12 orang dan melukai setidaknya 20 lainnya di New Delhi sebagai insiden teror. Pemerintah India berjanji untuk mengadili para pelakunya secepat mungkin.

Dalam sebuah resolusi yang diadopsi pada Rabu malam, Kabinet Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan: "Negara ini telah menyaksikan insiden teror keji, yang dilakukan oleh pasukan anti-nasional, melalui ledakan mobil di dekat Benteng Merah pada malam 10 November 2025. Ledakan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan beberapa lainnya luka-luka.

"Kabinet menyampaikan penghormatan terakhir kepada para korban atas tindakan kekerasan yang tidak berperikemanusiaan ini dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” sebut pernyataan kabinet itu, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 13 November 2025.

"Kabinet menginstruksikan agar penyelidikan atas insiden tersebut dilanjutkan dengan urgensi dan profesionalisme tertinggi sehingga para pelaku, kaki tangan, dan sponsor mereka dapat diidentifikasi dan diadili tanpa penundaan," tambah pernyataan itu.
 

Sebelumnya, tiga sumber yang mengetahui penyelidikan insiden tersebut mengatakan bahwa polisi sedang memeriksa apakah ada hubungan antara ledakan tersebut dan penangkapan sebelumnya terhadap sekelompok tujuh pria dari wilayah Kashmir yang bergejolak dengan senjata dan bahan pembuat bom.

Ledakan pada Senin malam di luar Benteng Merah bersejarah Delhi merupakan ledakan pertama di kota yang dijaga ketat tersebut. lebih dari 30 juta orang sejak 2011.

Pihak berwenang India sedang menyelidiki ledakan tersebut di bawah undang-undang antiterorisme yang ketat dan mengatakan bahwa semua pihak sedang diselidiki. Mereka belum menyebutkan nama siapa pun atau melakukan penangkapan apa pun terkait ledakan tersebut.

Amerika Serikat telah menawarkan bantuan kepada India untuk menyelidiki ledakan tersebut, kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

"Kami telah menawarkan bantuan, tetapi saya pikir mereka sangat cakap dalam penyelidikan ini,” ucap Menlu Rubio.

"Mereka tidak membutuhkan bantuan kita, dan mereka melakukan pekerjaan dengan baik," ujarnya kepada wartawan di Kanada setelah pertemuan para menteri luar negeri G7.

Dua dokter ditangkap

Beberapa jam sebelum ledakan di Delhi, polisi di wilayah federal Jammu dan Kashmir mengatakan mereka telah menangkap tujuh pria, termasuk dua dokter, terkait dengan penyelidikan dan penggeledahan antiteror terpisah di Kashmir, serta di negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh yang berbatasan dengan Delhi.

Polisi menemukan dua pistol, dua senapan serbu, dan 2.900 kg bahan pembuat bom selama penggerebekan tersebut, menurut pernyataan polisi Kashmir.

"Investigasi telah mengungkap ekosistem teror kerah putih, yang melibatkan para profesional dan mahasiswa yang teradikalisasi yang berhubungan dengan agen asing, yang beroperasi dari Pakistan dan negara-negara lain," katanya, seraya menambahkan bahwa para pria tersebut terkait dengan kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammad dan Ansar Ghazwat-ul-Hind.

India menuduh Pakistan mendukung militan Islam di Kashmir, wilayah Himalaya yang diklaim kedua negara, tetapi Islamabad membantah tuduhan tersebut. Puluhan ribu orang telah tewas dalam pemberontakan anti-India di sana sejak 1989, meskipun kekerasan telah mereda dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan April, 26 pria tewas dalam serangan terhadap turis Hindu di Kashmir yang oleh New Delhi dituduh dilakukan oleh apa yang disebutnya "teroris" Islamis yang didukung oleh Pakistan, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.

Krisis tersebut menyebabkan konflik militer terburuk antara kedua negara yang bermusuhan bersenjata nuklir tersebut dalam beberapa dekade sebelum mereka menyetujui gencatan senjata setelah empat hari.

Serangan di Kashmir

Polisi sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara pengemudi mobil yang meledak dan ketujuh pria yang ditangkap, kata ketiga sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara tentang isu sensitif tersebut.

Investigasi difokuskan pada apakah pengemudi tersebut seorang dokter dan rekan dari salah satu dari dua orang yang ditangkap, kata salah satu sumber.

Juru bicara Kepolisian Delhi dan Badan Investigasi Nasional—badan antiteror federal yang mengambil alih penyelidikan—tidak menanggapi permintaan komentar.

Setelah ledakan di Delhi, polisi Kashmir melakukan penggerebekan di ratusan lokasi di wilayah Himalaya dan sekitar 500 orang ditahan, menurut sumber kepolisian Kashmir kepada Reuters. Sebagian besar dibebaskan setelah diinterogasi, kata sumber tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)