Mengenal Sistem Ekonomi Kapitalisme yang Jadi Alasan Vonis Tom Lembong

Ilustrasi. Foto: blog.pintu.co.id

Mengenal Sistem Ekonomi Kapitalisme yang Jadi Alasan Vonis Tom Lembong

Husen Miftahudin • 28 July 2025 14:30

Jakarta: Vonis 4,5 tahun terhadap mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong memantik perdebatan panjang. Ia divonis terbukti bersalah dalam kasus impor gula yang merugikan negara Rp194 miliar.

Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika menilai, meski Tom Lembong tidak menikmati uang hasil kejahatan, pendekatan kebijakannya selama menjabat menunjukkan keberpihakan pada sistem ekonomi kapitalis yang mengabaikan prinsip keadilan sosial.

Lantas, seperti apa sistem ekonomi kapitalis yang akhirnya memberatkan vonis Tom Lembong? Berikut penjelasannya.
 

Sistem ekonomi kapitalis adalah


Sistem ekonomi kapitalis menjadi dasar perekonomian di banyak negara maju. Kapitalisme adalah sistem kendali ekonomi didominasi oleh pihak swasta, baik individu maupun perusahaan, dengan tujuan utama memperoleh keuntungan maksimal. Dalam sistem ini, peran pemerintah dalam mengatur pasar sangat terbatas.

Beberapa tokoh memberikan definisi beragam mengenai kapitalisme. Karl Marx menyebutnya sebagai sistem pemilik modal menguasai pasar demi keuntungan pribadi. Adam Smith menilai kapitalisme mendorong kesejahteraan jika pemerintah tidak ikut campur.

Max Weber melihat kapitalisme sebagai sistem pasar yang berorientasi pada keuntungan. Sementara Soekarno menyatakan kapitalisme memisahkan buruh dari alat produksi.
 
Baca juga: Indonesia Banget! Ini Pengertian, Ciri, dan Contoh Sistem Ekonomi Pancasila


(Ilustrasi sistem ekonomi kapitalis. Foto: harmony.co.id)
 

Ciri utama sistem kapitalis

  1. Minim intervensi pemerintah di mana peran negara sebatas regulator.
  2. Mekanisme pasar bebas menjadi penentu harga berdasarkan permintaan dan penawaran.
  3. Hak kepemilikan pribadi atas alat produksi dan sumber daya sangat diakui.
  4. Setiap individu bebas membuka usaha sesuai ide dan modal yang dimiliki.
  5. Peran modal sangat penting dalam menentukan posisi pelaku ekonomi.
  6. Orientasi kegiatan ekonomi adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
  7. Potensi eksploitasi sumber daya alam dan manusia, sebagaimana terlihat dalam kasus Freeport di Papua sebelum Indonesia menguasai 51 persen sahamnya.

Beberapa negara yang menganut sistem kapitalisme baik secara murni maupun campuran antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman.
 

Kelebihan dan kekurangan


Kapitalisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Di sisi kelebihan, sistem ini mendorong inovasi individu, pertumbuhan ekonomi yang cepat, efisiensi distribusi barang, serta terbukanya persaingan usaha.

Namun di sisi lain, sistem ini menimbulkan kesenjangan ekonomi, eksploitasi sumber daya, dominasi pasar oleh konglomerat, dan membentuk mentalitas materialistik.

Contoh konkret kapitalisme dapat dilihat dari perusahaan-perusahaan besar seperti PT Freeport yang mengeksploitasi tambang emas di Papua sebelum divestasi ke Indonesia, serta Amazon dan Tesla yang mendominasi pasar global tanpa banyak campur tangan negara.

Kapitalisme menawarkan kebebasan dalam berusaha, tetapi juga menyimpan risiko dalam hal ketimpangan sosial. Di Indonesia, sistem ini diterapkan dalam bentuk campuran, yakni peran negara tetap hadir dalam pengaturan ekonomi. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)