Pembiayaan Rumah Subsidi Syariah Sasar Guru Ngaji dan Da'i

Kementerian PKP, BP Tapera, dan BTN membuat program pembiayaan rumah subsidi di lingkungan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: dok BTN.

Pembiayaan Rumah Subsidi Syariah Sasar Guru Ngaji dan Da'i

Ade Hapsari Lestarini • 27 July 2025 11:44

Jakarta: Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan program pembiayaan rumah subsidi dengan skema syariah bagi Da’i, Guru Ngaji, Aktivis Islam, dan Pegawai Ormas Islam di lingkungan Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

 
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan program tersebut merupakan wujud komitmen perseroan mendukung program Perumahan Nasional milik Presiden Prabowo Subianto.
 
"Program ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi keagamaan dalam memberikan kemudahan akses hunian yang layak dan terjangkau. Kami berharap para tokoh dan penggerak umat Islam di seluruh Indonesia dapat memiliki hunian layak dengan skema yang nyaman di hati," ujar Nixon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dikutip Minggu, 27 Juli 2025.
 
Peluncuran program tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Ketua Umum MUI K.H. M. Anwar Iskandar, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, dan Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu. Melalui kerja sama tersebut, ketiga pihak akan bersinergi dalam menyalurkan program Pembiayaan Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera (KPR Sejahtera) berskema syariah, dengan target awal sebanyak 5.000 unit rumah subsidi pada 2025.
 
Selain penyaluran pembiayaan perumahan subsidi, BTN juga akan memberikan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan di lingkungan MUI. “Kami juga secara optimal memberikan berbagai layanan yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah berbagai operasional dan transaksi keuangan di lingkungan MUI,” jelas Nixon. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Ma'ruf Amin mengatakan Program Perumahan Rakyat merupakan program yang harus didukung. "Karena memberikan kemudahan untuk mendapatkan rumah adalah bagian dari perintah agama," ujar Ma'ruf. 
 

Alokasi rumah subsidi sebanyak 350 ribu

 
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan sepanjang sejarah, tahun ini pemerintah mengalokasi jumlah rumah subsidi terbesar yakni sebanyak 350 ribu unit. Sistemnya pun, lanjut dia, diberikan berdasarkan segmentasi sehingga program tersebut benar-benar menyasar masyarakat berpenghasilan rendah. 
 
"BTN yang paling banyak menyalurkan pembiayaan rumah subsidi sebesar 220 ribu dari total 350 ribu unit. Sehingga kami sangat mendukung BTN menjadi besar karena yang paling berkontribusi dan serius mendukung perumahan," jelas Maruarar.
 
Ketua MUI Anwar Iskandar berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat untuk kemaslahatan umat, termasuk terkait pemberian pembiayaan rumah subsidi bagi da'i dan guru ngaji. "Marilah kita sama-sama menanam sesuatu yang bermanfaat untuk dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang," kata Anwar. 
 
Sementara itu, hingga Maret 2025, BTN Syariah mencatatkan penyaluran Pembiayaan Perumahan Subsidi sebesar Rp28,5 triliun atau melesat 16,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Secara keseluruhan, BTN Syariah telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp46,26 triliun per Maret 2025 atau naik 18,2 persen yoy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)