KEK Sanur Berpotensi Sumbang Rp19,6 Triliun Devisa hingga Serap Ribuan Lapangan Kerja

Kawasan Ekonomi Khusus Sanur/The Sanur. Foto: dok InJourney Hospitality.

KEK Sanur Berpotensi Sumbang Rp19,6 Triliun Devisa hingga Serap Ribuan Lapangan Kerja

Husen Miftahudin • 7 August 2025 21:31

Jakarta: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan pertama di Indonesia, KEK Sanur atau The Sanur, menandai tonggak penting dalam upaya transformasi sektor kesehatan dan pariwisata Indonesia sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan di Asia Tenggara.
 
The Sanur merupakan proyek strategis nasional yang dirancang untuk menjadi ekosistem terpadu yang menghadirkan layanan kesehatan berkelas dunia, fasilitas wellness modern, serta pengalaman penyembuhan holistik yang terinspirasi oleh kekayaan alam dan budaya.
 
Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melalui anak InJourney Hospitality, sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Sanur, terus berkomitmen untuk mengembangkan kawasan ini sebagai langkah penting untuk melakukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
 
Direktur Utama InJourney Maya Watono menjelaskan sektor pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan juga menjadi salah satu penyumbang devisa utama bagi negara.
 
"Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia," ungkap Maya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 7 Agustus 2025.
 
Wisata kesehatan merupakan sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk memberikan solusi layanan medis dalam negeri bagi masyarakat Indonesia sekaligus mendorong positioning Indonesia dalam Health & Wellness Tourism ke kancah global. Pengembangan The Sanur diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.
 
Berbagai kemudahan juga telah disiapkan, seperti pemberian izin praktik tenaga kesehatan asing, fasilitas fiskal dan kepabeanan untuk alat kesehatan, sertifikasi obat, serta kemudahan layanan imigrasi bagi pasien dan pendampingnya.
 

Baca juga: Dorong Ekonomi, InJourney Hospitality Bantu UMKM Tingkatkan Daya Saing


(Kawasan Ekonomi Khusus Sanur/The Sanur. Foto: dok InJourney Hospitality)
 

Sumbang devisa negara Rp19,6 triliun

 
The Sanur ditargetkan dapat menyerap hingga 123 ribu hingga 240 ribu pasien pada 2030, yang sebelumnya memilih layanan kesehatan di luar negeri. Dengan demikian, terdapat potensi penghematan devisa hingga Rp86 triliun dan penambahan devisa negara sekitar Rp19,6 triliun dalam periode 2022-2045.
 
Kawasan ini juga diproyeksikan menjadi pionir destinasi wisata kesehatan dan kebugaran terbaik di Asia Tenggara, dengan target dapat menyerap investasi sebesar Rp15 triliun sampai Rp20 triliun.
 
Pada 2045, keberadaan KEK Sanur diprediksi akan memberikan multiplier effect terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional senilai Rp80,7 triliun dan menyerap sekitar 18.375 tenaga kerja, atau meningkat sekitar 2.069 persen dibandingkan kondisi tanpa KEK Sanur.
 
"Kami optimis The Sanur tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur layanan kesehatan dan pariwisata, tetapi juga motor penggerak perekonomian yang berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional," tutur Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat.
 
Sejak dimulainya pengembangan The Sanur hingga saat ini, total investasi yang telah terserap mencapai sebesar Rp4,88 triliun, yang berasal dari 13 pelaku usaha yang beroperasi di dalam kawasan. Capaian ini mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap prospek dan potensi The Sanur sebagai pusat destinasi kesehatan dan pariwisata terintegrasi bertaraf internasional.
 
Dalam aspek ketenagakerjaan, pengembangan The Sanur telah memberikan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hingga saat ini, total penyerapan tenaga kerja di kawasan ini tercatat mencapai 4.031 orang. Pada semester I-2025, The Sanur telah menyerap sebanyak 864 tenaga kerja lokal di sekitar Sanur maupun Provinsi Bali.
 
"Sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip inklusivitas dan keberagaman, The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, turut memberdayakan tenaga kerja disabilitas. Hingga saat ini, tercatat sebanyak tiga karyawan disabilitas telah bekerja secara aktif di berbagai posisi diantaranya steward, linen attendant, dan di public area," papar Christine.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)