Suasana pertandingan Kesatria Bengawan Solo vs Pacific Caesar Surabaya (dok. IBL)
Gregorius Gelino • 17 February 2025 08:23
Solo: Pacific Caesar Surabaya seharusnya memanfaatkan kebugaran pemain Kesatria Bengawan Solo yang menjalani back-to-back game. Kesatria pada malam sebelumnya harus bermain hingga babak overtime. Tapi justru sebaliknya, Pacific gagal menghentikan William Artino, yang menjadi momok menakutkan bagi pertahanan mereka. Artino mencetak 13 poin untuk memimpin Kesatria unggul 42-36 di babak pertama.
Rotasi jelas dilakukan oleh Kesatria, khususnya dari skuad inti. Hanya William Artino dan Kevin Moses Eliazer Poetiray yang dimainkan kembali sebagai starting five. Tiga lainnya adalah Dayon Griffin, Ponsianus Nyoman Indrawan, dan Samuel Devin Susanto. Sementara di kubu Pacific, R. Azzaryan Praditya menggantikan posisi Frank Johnson yang harus absen karena diare. Empat pemain inti lainnya adalah AJ Bramah, Daffa Dhoifullah, Miguel Miranda, dan Christian Yudha.
Sama sekali tidak terlihat kelelahan di tim Kesatria. Apalagi mereka dengan mudah bisa membalas ketika Pacific mencetak poin. Serangan Pacific yang bagus, tidak diikuti dengan defensive stop. Sehingga memungkinkan Kesatria tetap mencetak poin untuk menjaga keunggulan mereka.
Artino selain mencetak 13 poin juga menambahkan sembilan rebound dan tiga assist. Dia membuat Kesatria mampu mencetak 24 points in the paint dan 12 second chance points di babak pertama. Sedangkan Travin Thibodeaux menyumbang 11 poin, lima rebound, dan tiga assist di babak pertama. Sebaliknya, Pacific dipimpin oleh Miguel Miranda dengan torehan 10 poin.
"Absennya Frank Victor Johnson sangat berpengaruh pada permainan kami. Karena dia yang membuat Pacific berbeda dari tim lainnya," ungkap head coach Pacific, Dhimaz Anis Setiaputra.
Kesatria Bengawan Solo menang 87-73 atas Pacific Caesar Surabaya di hari terakhir Week 6 regular season IBL GoPay 2025, Minggu malam (16/2). Bermain di Sritex Arena sebagai back to back game, Kesatria mampu mengalahkan rasa lelahnya dari laga overtime di malam sebelumnya. Kesatria meningkatkan rekornya menjadi 7-3, dan menyamai Dewa United Banten.
Travin Thibodeaux mencetak 29 poin, 12 rebound, dan tiga assist. Thibodeaux kali ini muncul dari bangku cadangan dengan memasukkan 13 tembakan dari 19 attempt. Sebaliknya, Dayon Griffin yang dijadikan starter mencetak 20 poin dalam 27 menit. Terakhir ada William Artino yang mencetak double-double 17 poin, 10 rebound, dan lima assist.
"Pacific memberikan perlawanan dan energi yang kuat. Tapi kami juga tidak kalah hebat ketika bisa melepaskan diri di kuarter keempat. Penting bagi kami untuk share the ball, karena itu akan menghemat tenaga semua pemain," kata Travin Thibodeaux.
Pacific masih bisa mendekat sampai 29 menit pertama laga tersebut. Namun menginjak menit terakhir kuarter ketiga, Kesatria mulai menemukan cara untuk melumpuhkan Pacific. Dimulai dengan keunggulan 66-58 di akhir kuarter ketiga.
Memasuki kuarter keempat, Kesatria berhasil tancap gas. Pacific mudah ditebak, sehingga membuat Kesatria nyaman menambah pundi-pundi poin. Pacific yang tampil tanpa Frank Johnson berkutat pada dua pemain asing mereka, A.J. Bramah dan Miguel Miranda. Miranda 28 poin dan lima, sementara AJ dobel-dobel 19 poin, 15 rebound, dan tiga steal. Kedua pemain ini bermain selama 35 menit yang akhirnya membuat Crishon Briggs bermain tidak sampai 10 menit dan melepaskan hanya 1 tembakan sepanjang laga.
Kesatria menuju jeda hampir tiga pekan ini dengan rekor (6-3) dan duduk di peringkat lima klasemen sementara. Pacific sendiri menelan 7 kekalahan beruntun dan bertengger di peringkat 2 terbawah dengan (1-7).