Ilustrasi. Foto: Freepik.
Chicago: Harga emas (XAU/USD) berbalik arah di awal minggu dan terus menekan lebih rendah karena aksi harga sebagian besar dipengaruhi oleh berita seputar konflik Iran-Israel. Evolusi krisis yang berlangsung selama seminggu di Timur Tengah ini, bersama keputusan Federal Reserve (The Fed), dapat mempengaruhi valuasi emas dalam jangka pendek.
Dikutip dari FXStreet, Minggu, 22 Juni 2025, emas melanjutkan penurunannya setelah gagal untuk stabil di atas USD3.400. Prospek teknis jangka pendek menunjukkan bahwa Emas mendekati kondisi bearish.
Emas berbalik arah, mencatat pelemahan mingguan
Emas memulai minggu di bawah tekanan
bearish dan kehilangan lebih dari satu persen pada hari Senin. Meskipun Israel dan Iran saling menyerang dengan rudal selama akhir pekan, aliran
safe-haven gagal mendominasi aksi di pasar keuangan.
Setelah aksi yang bergejolak pada hari Selasa, Emas sedikit menguat di awal Rabu setelah komentar dari Trump menghidupkan kembali kekhawatiran terhadap keterlibatan langsung AS dalam konflik di Timur Tengah. "Kami sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran," kata Trump dan menambahkan bahwa Ayatollah Ali Khamenei adalah "target yang mudah."
(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)
Di paruh kedua hari itu, keputusan kebijakan Federal Reserve membantu Dolar AS (USD) menguat dan menyebabkan XAU/USD turun lebih rendah di akhir sesi Amerika.
The Fed mempertahankan suku bunga kebijakan tidak berubah di kisaran 4,25 hingga 4,5 persen setelah pertemuan Juni, seperti yang diprakirakan secara luas. Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) yang direvisi menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan masih mengharapkan suku bunga diturunkan sebesar total 50 basis poin (bp) pada tahun 2025.
Namun, berita tentang Trump memberikan Iran kesempatan terakhir untuk membuat kesepakatan untuk mengakhiri program nuklirnya dan memutuskan untuk menunda keputusan finalnya untuk meluncurkan serangan hingga dua minggu membantu meningkatkan sentimen risiko di awal Jumat. Sebagai hasilnya, Emas kembali berada di bawah tekanan
bearish yang baru dan jatuh ke level terlemah dalam lebih dari seminggu di bawah USD3.350.
Para pelaku pasar akan terus memperhatikan berita seputar konflik Iran-Israel. Jika Iran setuju untuk kembali ke negosiasi mengenai program nuklir, Emas dapat tetap berada di bawah tekanan jual. Di sisi lain, jika terjadi eskalasi lebih lanjut dari konflik, dengan Iran menolak untuk bernegosiasi dan AS mengancam intervensi militer, logam mulia ini kemungkinan akan tetap tangguh.