Ilustasi produk makanan olahan. Foto: sip-exim.co.id
Jakarta: Distributor terkemuka asal
Arab Saudi, Mohammed Bawazir for Trading Co., Ltd (MBT), menandatangani Letter of Intent (Lol) senilai USD60 juta atau sekitar Rp975,85 miliar untuk membeli produk makanan olahan dari Indonesia.
MBT membeli produk makanan olahan seperti kopi siap minum, biskuit, dan tuna kaleng. Peluang kerja sama pun masih terbuka lebar untuk produk makanan olahan Indonesia yang lainnya.
"Penandatanganan komitmen ini adalah kabar baik bagi Indonesia. Ini menunjukkan produk-produk kita memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar global," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Fajarani Puntodewi, dikutip dari siaran pers, Jumat, 29 Agustus 2025.
Dorong UMKM tembus pasar ekspor
Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan segera menindaklanjuti komitmen tersebut dengan langkah strategis. Di antaranya, memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk melakukan presentasi produk dan penjajakan bisnis melalui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
MBT adalah mitra dagang lama Indonesia yang telah tiga kali menerima penghargaan Primaduta Award, yaitu pada 2016, 2019, dan 2024. Dedikasi MBT dalam mendukung penetrasi produk Indonesia ke Arab Saudi diapresiasi Kemendag.
"Kami sangat terbuka untuk membantu pelaku usaha Indonesia, baik perusahaan besar maupun
UMKM. Kami berharap, pelaku usaha Indonesia dapat mengeksplorasi pasar Arab Saudi juga," ucap Managing Director MBT Fawzi Bawazier.
Ia juga mengatakan pasar makanan dan minuman di Arab Saudi memiliki potensi yang sangat besar dan akan terus mempromosikan produk Indonesia.
(Aktivitas perdagangan internasional. Foto: Medcom.id)
Manfaatkan peluang perjanjian dagang
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan pemerintah terus memberikan dukungan dan fasilitas kepada eksportir. Salah satunya adalah dengan membuka akses pasar yang lebih luas melalui dagang Indonesia-Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (Indonesia-GCC FTA) yang saat ini dalam tahap perundingan.
"Proses perundingan akan segera disepakati. Untuk itu, pelaku usaha harus mempersiapkan kompetensinya agar bisa memanfaatkan setiap peluang yang terbuka," ucap Budi.
Adapun total perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi mencapai USD3,28 miliar hingga semester pertama 2025. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar USD1,70 miliar, mengalami kenaikan 49,53 persen dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini didorong oleh ekspor makanan olahan yang tumbuh 4,03 persen dengan nilai mencapai USD134 juta. Dari data tersebut, Indonesia telah mencatat surplus perdagangan sebesar USD128 juta. (Aulia Rahmani Hanifa)