Cegah Dampak Tarif Trump, Indonesia Perlu Optimalkan Potensi Pariwisata

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana. Foto: dok Kementerian Pariwisata.

Cegah Dampak Tarif Trump, Indonesia Perlu Optimalkan Potensi Pariwisata

Naufal Zuhdi • 5 April 2025 14:47

Jakarta: Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan sektor pariwisata dapat menjadi alat pertahanan ekonomi nasional dalam menghadapi tekanan eksternal akibat kebijakan tarif dagang dari Amerika Serikat (AS) yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap produk impor dari Indonesia.

Menurut Widiyanti, Indonesia mampu mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki sektor pariwisata sebagai sumber devisa utama yang bebas dari hambatan perdagangan.

"Ketika ekspor barang terkena tarif tinggi, kita harus melihat sektor lain yang bisa menjadi penyeimbang. Pariwisata adalah bentuk ekspor jasa yang tidak terganggu oleh kebijakan tarif dagang. Dengan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, kita dapat menjaga stabilitas rupiah dan cadangan devisa," ujar Widiyanti dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu, 5 April 2025.

Oleh karena itu, Widiyanti mengajak para pemangku kepentingan di sektor pariwisata untuk memperhatikan tiga strategi utama dalam menghadapi dinamika perdagangan global. Pertama, menganggap pariwisata sebagai ekspor jasa penyeimbang.

"Dengan kekayaan alam, seni budaya, juga kreativitas masyarakat yang ada, Indonesia memiliki potensi inheren pariwisata yang sangat tinggi. Namun, persebaran 13,9 juta wisatawan mancanegara yang hadir di Indonesia saat ini masih sangat terpusat di destinasi tertentu," ungkap dia.

Kemenpar, sambung dia, mengajak pelaku usaha pariwisata di seluruh daerah untuk bersiap untuk memanfaatkan peluang dari perubahan dinamika global  untuk menggiatkan Indonesia sebagai destinasi wisata dunia.

Dengan dukungan upaya promosi dan pengembangan yang pemerintah lakukan, dirinya optimistis upaya ini akan menjadi sumber devisa yang tinggi, memitigasi dinamika global, dan menjadi 'ekspor jasa' penyeimbang.
 

Baca juga: Wisata Ciwidey Diserbu, Omzet Pedagang Melonjak


(Ilustrasi tempat wisata. Foto: Freepik)
 

Potensi pariwisata bisa dimulai dari desa


Strategi kedua, Kemenpar mengingatkan seluruh pemangku kepentingan, potensi pariwisata Indonesia yang luas tidak hanya terbatas di destinasi tertentu saja, tetapi bisa dimulai dari desa. Langkah ini bertujuan untuk mendistribusikan manfaat ekonomi secara merata dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekspor manufaktur yang terkena dampak tarif.

Strategi ketiga, sambung dia, Kemenpar mengajak pelaku usaha pariwisata di semua destinasi untuk tidak semata-mata mengejar jumlah kunjungan, namun juga mengusahakan pengalaman wisata berkualitas yang menarik pengeluaran berwisata lebih tinggi. 

Data historis menunjukkan, segmen wisatawan yang rela mengeluarkan biaya untuk pengalaman wisata berkualitas relatif memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap fluktuasi harga global. Kemenpar mengidentifikasi, ruang untuk pelaku usaha pariwisata Indonesia untuk mengembangkan hal ini masih terbuka luas dan Kemenpar mendukung penuh upaya ini.

Dengan langkah-langkah ini, Widiyanti optimistis sektor pariwisata tidak hanya mampu menopang perekonomian nasional di tengah tekanan eksternal, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan di kancah global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)