25 Kali Gempa Guguran Terjadi di Merapi dalam Enam Jam

Gunung Merapi. (Magma Indonesia)

25 Kali Gempa Guguran Terjadi di Merapi dalam Enam Jam

Lukman Diah Sari • 8 September 2025 22:32

Yogyakarta: Gunung Merapi tercatat mengalami puluhan gempa guguran, pada siang hingga sore ini, 8 September 2025, tepatnya pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Menurut Petugas pos pengamatan, Rachmad Widyo Laksono, terpantau sejumlah aktivitas kegempaan dalam enam jam terakhir. 

"Ada 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–16 mm dan durasi 41,78–139,13 detik," jelas Rachmad, Senin, 8 September 2025.

Selain itu, kata Rachamd, Gunung Merapi juga  terjadi 24 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2–17 mm dan durasi 10,22–17,34 detik. Serta terjadi dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 19–25 mm dan durasi 10,58–15,11 detik.

"Cuaca di sekitar Merapi dilaporkan mendung, dengan kondisi puncak gunung tertutup kabut 0–III. Tidak terlihat adanya asap kawah, dan arah angin tenang ke timur," jelas dia.
 

Baca: 

Objek Wisata Alam Merapi Ditutup Sementara, Ini Rinciannya

Rekomendasi dan Peringatan

Berdasarkan hasil pemantauan, kata Rachmad, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada beberapa sektor. Yakni di Selatan-barat daya: Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km). Kemudian di Tenggara, Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

"Letusan eksplosif, material vulkanik diperkirakan dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ungkap dia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran (APG) di dalam wilayah bahaya. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius bahaya.

Masyarakat juga diminta waspada potensi lahar hujan dan awan panas, terutama saat turun hujan. Mengantisipasi gangguan abu vulkanik dari erupsi. Kemudian, warga diminta memantau informasi resmi dan tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)