Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 6 November 2025 09:24
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini mengalami fluktuasi naik-turun. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di posisi 8.354,680.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.15 WIB, IHSG sempat naik sebelum akhirnya terpental 11,257 poin setara 0,14 persen ke level 8.307,268.
Adapun sebanyak 276 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 228 saham lainnya melemah dan 167 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.15 WIB sebanyak Rp3,632 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 3,635 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG berpotensi menguat lagi
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi mencoba untuk menguat kembali pada perdagangan hari ini. "Diperkirakan
support IHSG di level 8.200-8.270 dan
resist IHSG ada pada 8.350-8.380," jelas Fanny.
Adapun, IHSG kemarin ditutup naik 0,93 persen, disertai dengan
net buy asing sebesar Rp1,23 triliun. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BRMS, TLKM, BMRI, dan ASII.
Sementara itu, bursa
saham AS (Wall Street) menguat pada Rabu (5/11), didorong data ekonomi yang solid dan laporan keuangan kuartal III yang positif. Kenaikan tersebut membantu meredam kekhawatiran investor terhadap valuasi saham teknologi yang dinilai terlalu tinggi.
Tiga indeks utama di Wall Street kompak menguat, dengan saham-saham teknologi dan berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi motor utama penggerak pasar. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,48 persen, S&P 500 menguat 0,37 persen, dan Nasdaq Composite bertambah 0,65 persen.
Di sisi lain, pasar Asia Pasifik kompak melemah pada perdagangan Rabu (5/11). Hal tersebut seiring pelemahan Wall Street yang tertekan oleh penurunan saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) seperti Palantir.
Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,13 persen. Di Jepang, Nikkei 225 melemah 2,50 persen, dan Topix turun 1,26 persen. Sementara Korea Selatan, indeks Kospi menurun 2,85 persen dan Kosdaq melemah 2,66 persen, memimpin penurunan di kawasan tersebut.