Presiden AS Donald Trump. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 2 July 2025 10:53
Florida: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meresmikan pusat penahanan imigran terbaru di negara bagian Florida yang dijuluki “Alligator Alcatraz,” sebuah fasilitas bernilai US$450 juta atau sekitar Rp7,3 triliun yang dibangun di wilayah rawa-rawa Everglades. Fasilitas ini dirancang untuk menahan ribuan migran tanpa dokumen.
Dalam kunjungannya pada Selasa waktu setempat, Trump menyampaikan bahwa fasilitas tersebut akan menampung “para migran paling berbahaya.” Alligator Alcatraz dikelilingi kondisi alam ekstrem yang menyulitkan pelarian.
“Satu-satunya jalan keluar adalah deportasi,” ujar Trump kepada awak media.
Mengutip dari NZ Herald, Rabu, 2 Juli 2025, pusat penahanan ini dibangun di bekas lapangan udara dan dikelilingi oleh rawa yang menjadi habitat alami buaya dan ular berbisa. Lokasi yang lembap, panas, dan penuh nyamuk ini, menurut Trump, dirancang untuk memberikan efek jera bagi para migran gelap.
Menghadapi aksi protes dari kelompok pembela hak migran di sekitar lokasi, Trump merespons dengan santai dan menjadikan kondisi ekstrem fasilitas tersebut sebagai bahan candaan.
“Banyak penjaga dalam bentuk buaya, mereka tidak perlu dibayar tinggi,” ujarnya. Ia bahkan sempat melontarkan lelucon mengenai teknik lari zigzag untuk menghindari serangan buaya.
Gubernur Florida Ron DeSantis yang turut mendampingi Trump menyatakan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan bagian dari strategi untuk “memangkas birokrasi dan mempercepat deportasi.”
Fasilitas ini memiliki kapasitas awal untuk menampung 1.000 orang, dan dapat diperluas hingga 5.000 tahanan. Di dalamnya terdapat ranjang susun berbahan logam yang dipagari jeruji besi.
Ketika ditanya apakah ide di balik pembangunan kamp ini adalah agar tahanan yang melarikan diri dimangsa buaya atau ular, Trump menjawab: “Kurang lebih memang seperti itu konsepnya.”