Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
Lukman Diah Sari • 10 October 2025 11:55
Jakarta: Setiap kali terjadi gempa bumi, informasi mengenai magnitudo dan kekuatan getaran yang dirasakan masyarakat selalu menyertai informasi resmi dari BMKG. Nah, kekuatan getaran yang dirasakan ini diukur menggunakan satuan yang disebut Skala MMI (Modified Mercalli Intensity).
Jadi, apa itu Skala MMI?
MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah skala untuk mengukur intensitas atau tingkat kekuatan getaran gempa yang dirasakan di permukaan bumi. Skala ini tidak diukur berdasarkan energi gempa seperti magnitudo, tetapi berdasarkan pengamatan dan laporan warga di lokasi terdampak serta tingkat kerusakan yang terjadi.
Skala ini memiliki 12 tingkatan, mulai dari I (getaran sangat lemah) hingga XII (kerusakan total atau kehancuran total) -melansir BMKG-.
Skala MMI pertama kali dikembangkan oleh Giuseppe Mercalli, seorang vulkanolog Italia pada 1902. Kemudian, pada 1931, skala ini dimodifikasi oleh Harry Wood dan Frank Neumann dari Amerika Serikat agar lebih sistematis dan bisa digunakan dalam pelaporan seismologi modern.
Skala MMI BMKG: Dari Getaran Halus hingga Hancur Total
- I MMI: Getaran sangat lemah, hanya dirasakan dalam kondisi luar biasa oleh sedikit orang.
- II MMI: Getaran ringan, dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan bergoyang.
- III MMI: Terasa jelas di dalam rumah, seakan truk besar melintas.
- IV MMI: Terasa oleh banyak orang, jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi.
- V MMI: Hampir semua orang merasakannya, barang terjatuh, lonceng bisa berhenti berdentang.
- VI MMI: Semua orang terkejut dan keluar rumah, plester dinding mulai jatuh.
- VII MMI: Kerusakan ringan di rumah-rumah, bangunan rapuh mulai retak.
- VIII MMI: Bangunan kuat mulai retak, cerobong asap dan monumen roboh.
- IX MMI: Retakan serius, rangka rumah miring, pipa pecah.
- X MMI: Tanah terbelah, rel melengkung, longsor terjadi.
- XI MMI: Jembatan rusak, tanah retak luas, hampir semua bangunan rusak berat.
- XII MMI: Total kehancuran, tanah bergelombang, benda-benda terlempar ke udara.
Berbeda dengan skala magnitudo yang diukur menggunakan alat (seismograf), skala MMI bersifat subjektif karena berdasarkan laporan manusia dan pengamatan visual, terutama saat tidak ada alat pengukur di lokasi. Skala MMI digunakan oleh BMKG karena bisa memberikan gambaran lebih nyata tentang seberapa parah dampak gempa, khususnya untuk keperluan mitigasi dan tanggap darurat.