Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 10 June 2025 11:11
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) menunjukkan penguatan moderat pada awal perdagangan Selasa, 10 Juni 2025, dengan diperdagangkan mendekati area USD3.325 per troy ons.
Pergerakan ini terjadi setelah pada sesi Senin sebelumnya, logam mulia mencatatkan kenaikan solid menyusul pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha mengatakan, kondisi teknikal saat ini masih mengindikasikan tren bearish yang dominan, meskipun secara fundamental terdapat beberapa faktor yang mendukung harga. Secara teknikal, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average memperlihatkan tekanan jual masih membayangi harga emas.
Jika tekanan bearish ini berlanjut, Andy menyebut, harga emas berpotensi turun menuju area support di level USD3.276. Namun, bila terjadi pantulan harga dari level-level psikologis tertentu, maka potensi rebound menuju area USD3.337 menjadi skenario yang perlu diantisipasi oleh para trader harian.
“Momentum teknikal saat ini belum cukup kuat untuk pembalikan tren penuh, tetapi kemungkinan pullback dalam jangka pendek tetap terbuka,” ujar Andy dalam keterangannya.
Dari sisi fundamental, fokus pasar kini tertuju pada perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang berlangsung di London. Presiden AS, Donald Trump, optimis perundingan tersebut akan menghasilkan kemajuan signifikan, terutama terkait pelonggaran pembatasan ekspor teknologi dan kebijakan pengiriman tanah jarang oleh Tiongkok.
“Jika hasil pertemuan ini berakhir positif, maka potensi penguatan dolar AS bisa meningkat, yang secara historis kerap menekan harga komoditas berbasis dolar seperti emas,” ungkap dia.
Baca juga:
Harga Emas di Pegadaian Tetap, Kecuali UBS Naik Rp6.000 |