Paus Leo XIV saat berada di Vatikan. (Vatican News)
Willy Haryono • 9 June 2025 21:01
Vatikan: Paus Leo XIV menyuarakan kritik keras terhadap munculnya gerakan politik nasionalis dalam misa Pentakosta yang digelar di Vatikan pada Minggu, 8 Juni 2025. Dalam khotbahnya di hadapan ribuan umat di Lapangan Santo Petrus, Paus menggambarkan nasionalisme sebagai sesuatu yang "tidak menguntungkan" dan menyayangkan pola pikir eksklusif yang kini marak di panggung politik.
“Semoga Tuhan membuka perbatasan, merobohkan tembok, dan menghilangkan kebencian,” ujar Paus Leo, dikutip dari AsiaOne, Senin, 9 Juni 2025.
Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi prasangka yang memisahkan manusia satu sama lain. Meski tidak menyebut nama negara atau pemimpin tertentu, pernyataan tersebut dipandang sebagai kelanjutan dari sikap kritis Vatikan terhadap arus populisme dan eksklusivisme yang berkembang di sejumlah negara.
Paus Leo—sebelumnya Kardinal Robert Prevost—terpilih pada 8 Mei 2025 untuk menggantikan Paus Fransiskus. Ia dikenal vokal sejak sebelum menjabat sebagai pemimpin Gereja Katolik, termasuk dalam kritik-kritiknya terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance melalui akun X yang kini sudah dinonaktifkan.
Vatikan belum mengonfirmasi kepemilikan akun @drprevost yang sempat aktif sebelum pemilihannya. Paus sebelumnya, Fransiskus, juga merupakan kritikus tajam kebijakan imigrasi Trump.
Januari lalu, Fransiskus pernah menyebut rencana deportasi massal jutaan migran oleh Trump sebagai “aib.” Bahkan pada 2016, Fransiskus pernah menyatakan bahwa seseorang yang hanya membangun tembok, alih-alih jembatan, “bukanlah seorang Kristen.” (Nada Nisrina)
Baca juga: Paus Leo XIV Awali Pelayanan di Katedral Roma dengan Seruan Inklusivitas