Trump Kenakan Tarif 25 Persen bagi Negara yang Beli Migas dari Venezuela

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Kenakan Tarif 25 Persen bagi Negara yang Beli Migas dari Venezuela

Eko Nordiansyah • 25 March 2025 08:52

Washington: Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif 25 persen bagi negara manapun yang membeli minyak dan/atau gas dari Venezuela. Pasalnya Trump menuduh negara Amerika Latin itu mengirim "puluhan ribu" penjahat ke Amerika Serikat.

"Presiden Donald J. Trump hari ini mengumumkan Amerika Serikat akan mengenakan apa yang dikenal sebagai Tarif Sekunder bagi Negara Venezuela, karena berbagai alasan, termasuk fakta Venezuela telah dengan sengaja dan curang mengirim ke Amerika Serikat, secara rahasia, puluhan ribu penjahat tingkat tinggi, dan lainnya, yang banyak di antaranya adalah pembunuh dan orang-orang yang sangat kejam," kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social dilansir Xinhua, Selasa, 25 Maret 2025.

"Setiap Negara yang membeli Minyak dan/atau Gas dari Venezuela akan dipaksa membayar Tarif sebesar 25 persen kepada Amerika Serikat atas setiap Perdagangan yang mereka lakukan dengan Negara kita," kata Trump.

"Semua dokumentasi akan ditandatangani dan didaftarkan, dan Tarif akan berlaku pada 2 April 2025," lanjutnya.

Trump sering menyalahkan negara-negara Amerika Latin, seperti Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador -- karena mengirim penjahat ke Amerika Serikat, menggunakan klaim tersebut untuk membenarkan penegakan imigrasi yang lebih ketat.
 

Baca juga: 

Tarif Trump 'Melunak', Saham AS Melonjak



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Ratusan migran dideportasi

Pemerintahan Trump baru-baru ini memutuskan untuk menerapkan Undang-Undang Musuh Asing 1798, undang-undang masa perang, untuk mendeportasi lebih dari 200 migran Venezuela ke El Salvador, dengan mengklaim bahwa mereka adalah anggota geng Tren de Aragua dan melakukan kejahatan kekerasan.

Hakim Distrik AS James Boasberg mengeluarkan perintah untuk sementara waktu memblokir penggunaan undang-undang tersebut untuk deportasi.

Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, membantah tuduhan pemerintahan Trump pada hari Jumat, dengan mengatakan bahwa tidak ada satupun warga Venezuela yang dideportasi merupakan anggota geng tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)