PM Jepang dan Tiongkok Tak Bertegur Sapa Sepanjang KTT G20 di Afsel

PM Tiongkok Li Qiang. (Anadolu Agency)

PM Jepang dan Tiongkok Tak Bertegur Sapa Sepanjang KTT G20 di Afsel

Willy Haryono • 24 November 2025 08:46

Johannesburg: Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang tidak saling bertegur sapa sepanjang KTT G20 di Afrika Selatan akhir pekan kemarin, di tengah memburuknya hubungan kedua negara setelah pernyataan Takaichi soal kemungkinan serangan Tiongkok terhadap Taiwan.

Dalam peringatan terbaru, Menlu Tiongkok Wang Yi mengatakan bahwa Takaichi telah mengirim “sinyal keliru” dengan menyatakan kesiapan intervensi militer terkait Taiwan — sebuah “garis merah” yang tidak boleh dilanggar, sebut pernyataan Kemenlu Tiongkok pada Minggu.

Usai menghadiri KTT dua hari yang menjadi debutnya di G20, Takaichi mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak menjadwalkan pertemuan dengan Li.

“Sejak saya menjadi perdana menteri, tekad Jepang untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan, konstruktif, dan stabil tetap tidak berubah,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin, 24 November 2025. “Jepang terbuka untuk dialog di berbagai tingkat."

Takaichi mengakui adanya sejumlah isu yang membebani hubungan Tokyo–Beijing.

“Justru karena ada kekhawatiran dan perbedaan, kita harus menguranginya, saling memahami, dan memperkuat kerja sama. Tentu saja, penting bagi Jepang untuk menyampaikan hal-hal yang perlu disampaikan kepada Tiongkok,” katanya.

Ketegangan meningkat setelah Tiongkok memberlakukan peringatan perjalanan ke Jepang dan kembali melarang impor hasil laut Jepang.

Langkah itu diambil setelah Takaichi mengatakan di parlemen pada 7 November bahwa serangan terhadap Taiwan dapat memicu respons militer Jepang.

Pernyataannya ditafsirkan sebagai indikasi bahwa Pasukan Bela Diri Jepang dapat bertindak mendukung sekutu keamanannya, Amerika Serikat, jika Tiongkok memberlakukan blokade maritim terhadap Taiwan atau melakukan tekanan militer lainnya.

Tokyo menolak tuntutan Beijing agar Takaichi menarik ucapannya, dengan menegaskan bahwa pernyataan itu sesuai dengan posisi pemerintah Jepang selama ini.

Para pendahulu Takaichi sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran atas ancaman Tiongkok terhadap Taiwan, namun tidak pernah menyatakan secara terbuka bagaimana Jepang akan merespons.

Tokyo dan Beijing sudah lama berselisih mengenai isu sejarah, perbatasan, dan berbagai persoalan strategis lainnya.

Baca juga:  PM Jepang Sanae Takaichi Mengaku Kebingungan Pilih Pakaian untuk KTT G20

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)