Jakarta Puncaki Daftar Kota Terpadat di Dunia Versi PBB

Warga Jakarta yang berjubel mengantre masuk ke kereta. Foto: Anadolu

Jakarta Puncaki Daftar Kota Terpadat di Dunia Versi PBB

Fajar Nugraha • 24 November 2025 17:22

Jakarta: Laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan Jakarta sebagai ibu kota dengan penduduk terbanyak di dunia. Temuan ini tercantum dalam laporan World Urbanization Prospects 2025 yang dirilis Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB.

Wilayah metropolitan Jakarta kini dihuni sekitar 42 juta orang, menjadikannya kawasan urban paling padat secara global. Peningkatan jumlah penduduk tersebut menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat urbanisasi terbesar di Asia Tenggara.

Dilansir dari media Anadolu, tren ini sejalan dengan percepatan urbanisasi dunia. PBB mencatat populasi global saat ini mencapai 8,2 miliar jiwa, dan 45% di antaranya tinggal di kota besar. Angka tersebut meningkat tajam dibanding tahun 1950 ketika populasi dunia sekitar 2,5 miliar jiwa dengan hanya 20% tinggal di kawasan perkotaan.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota terus berlanjut dan diproyeksikan mendorong pertumbuhan daerah urban dalam beberapa dekade mendatang. PBB memperkirakan dua pertiga pertumbuhan penduduk dunia hingga tahun 2050 akan terjadi di kota besar, sementara sepertiga sisanya berada di kota kecil.

“Laporan itu juga menyoroti perubahan signifikan jumlah megakota. Pada tahun 1975 hanya ada delapan megakota di dunia,” sebut laporan PBB itu.

“Pada tahun 2025 jumlahnya mencapai 33, dengan lebih dari setengah berada di Asia. Jakarta berada di posisi teratas dengan 42 juta penduduk, disusul Dhaka dengan hampir 40 juta penduduk dan Tokyo dengan sekitar 33 juta penduduk. Ketiga kota ini mencerminkan tingkat konsentrasi penduduk yang sangat tinggi di kawasan Asia, sekaligus memperlihatkan tantangan besar dalam pengelolaan ruang kota, mobilitas, dan penyediaan layanan publik,” imbuh laporan itu.

Indonesia sendiri memiliki populasi sekitar 286 juta jiwa menurut data PBB yang diolah Worldometer, menempatkannya sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, Jakarta telah mengalami tekanan besar akibat kebutuhan ruang, kepadatan permukiman, dan peningkatan arus perjalanan harian. Tantangan ini menjadi salah satu alasan pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota.

Pada tahun 2019 pemerintah mengumumkan rencana pemindahan ibu kota ke Nusantara yang dibangun di Kalimantan Timur. Proyek senilai 32 miliar dolar AS tersebut dirancang menjadi pusat pemerintahan yang lebih modern dan berkelanjutan. Pembangunannya semula ditargetkan selesai pada tahun 2024, namun kini diperkirakan terealisasi pada tahun 2028 setelah dilakukan penyesuaian waktu dan tahapan.

Perkembangan ini menunjukkan perlunya strategi jangka panjang dalam mengelola pertumbuhan penduduk yang cepat. Jakarta tetap menjadi contoh penting dinamika urban global sekaligus simbol perubahan besar yang tengah berlangsung di Indonesia.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)