Regu penyelamat yang mengevakuasi korban gempa di Myanmar. Foto: Xinhua
Fajar Nugraha • 19 November 2025 21:27
Abu Dhabi: Uni Emirat Arab (UEA) di bawah arahan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan terus memimpin upaya kemanusiaan internasional. Mereka menawarkan bantuan cepat kepada mereka yang membutuhkan pascabencana.
Salah satu yang dilakukan adalah upaya UEA untuk menyediakan bantuan segera kepada masyarakat terdampak bencana alam di seluruh dunia, sebagai bagian dari komitmennya terhadap solidaritas dan dukungan kemanusiaan.
“Contoh jelas dilakukan dengan mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke Myanmar, yang terdiri dari anggota Kepolisian Abu Dhabi, Garda Nasional, dan Komando Operasi Gabungan, untuk membantu upaya bantuan gempa bumi,” seperti dikutip dari WAM, Rabu 19 November 2025.
Gempa yang terjadi pada Maret 2025 itu mengguncang Myanmar dengan kekuatan 7,7 magnitudo.
Inisiatif ini berawal dari komitmen UEA untuk menyediakan bantuan segera kepada masyarakat yang terdampak bencana alam di seluruh dunia sebagai wujud solidaritas dan persaudaraan.
“Ini mencerminkan kewajiban kemanusiaan internasional negara yang dilakukan UEA dan misinya untuk mengulurkan tangan membantu mereka yang membutuhkan,” imbuh laporan WAM itu.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 yang mengguncang Myanmar di Asia Tenggara pada bulan Maret 2025 menghancurkan sekitar 530 kilometer Sesar Sagaing, dengan segmen sepanjang 450 kilometer melaju lebih cepat daripada kecepatan gelombang geser seismik (gelombang seismik yang mengguncang tanah bolak-balik).
Bencana ini menyebabkan banyak daerah tanpa listrik, sambungan telepon, atau sambungan telepon seluler, serta merusak jalan dan jembatan, sehingga sulit untuk memperkirakan seberapa parah kerusakannya. Bencana ini juga memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah akibat perang saudara di negara tersebut, yang telah menyebabkan lebih dari tiga juta orang mengungsi dan hampir 20 juta orang membutuhkan bantuan.