Ilustrasi. Pameran mebel Jepara. Medcom.id/ Rhobi Shani.
Rhobi Shani • 9 April 2025 15:46
Jepara: Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena tarif impor sebesar 32 persen dari Amerika Serikat dalam kebijakan baru Presiden Donald Trump. Hal tersebut membuat pengusaha Jepara cemas.
Salah satu pengusaha furnitur PT Kota Jati Furindo, Antonius Suhandoyo, membeberkan bahwa adanya tarif tersebut akan berdampak pada menurunnya daya saing dari produk yang diimpor ke Amerika Serikat. Di sisi lain, Amerika Serikat merupakan salah satu pasar terbesar bagi furnitur Jepara.
"Indonesia, secara spesisifik dikenai tarif tambahan sebesar 32 persen, maka ini sangat berdampak pada harga produk Indonesia yang dipasarkan di Amerika," kata Suhandoyo, Rabu, 9 April 2025.
Handoyo menyatakan bahwa saat ini sektor industri furnitur sedikit banyak sudah terdampak atas kebijakan tersebut. Dia melihat, pembeli mulai ragu dalam menentukan pembelian atau melakukan order.
Menurutnya, pelanggan masih menunggu dan melihat sikap dari pemerintah Indonesia terkait kebijakan penambahan tarif impor tersebut.
Untungnya, lanjut Handoyo, sampai saat ini belum ada pembatalan atau penundaan order. Akan tetapi, sejumlah rekan bisnisinya di dunia furnitur diminta oleh pembeli untuk ikut menanggung pajak impor dengan memberikan diskon.
"Apakah mereka bisa memberikan diskon atau tidak, itu tergantung masing-masing perusahaan. Ini harus dinegosiasikan oleh masing-masing pihak supaya menghindari pembatalan order," kata Handoyo.
Sebelumnya, saat pameran furnitur Internasional Jepara beberapa pekan lalu, muncul opsi untuk menggeser pasar furnitur Jepara dari Amerika dan Eropa, digeser ke Dubai dan Afrika.
Alasannya, Dubai dipilih karena di sana relatif lebih aman secara politik. Selain itu, Dubai merupakan salah sati titik terbesar pertemuan orang-orang dari berbagai belahan benua. Kemudian penggeseran pasar itu dikarenakan tidak stabilnya politik global dan perang dagang.