Indeks Nikkei Jepang Anjlok 5% karena Penurunan Tajam Wall Street

Ilustrasi papan perdagangan Nikkei. Foto: Freepik.

Indeks Nikkei Jepang Anjlok 5% karena Penurunan Tajam Wall Street

Ade Hapsari Lestarini • 11 April 2025 10:51

Tokyo: Rata-rata saham Nikkei Jepang anjlok lima persen pada perdagangan awal Jumat, mengikuti penurunan tajam Wall Street. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran atas ketidakpastian tentang potensi dampak ekonomi perang dagang.

Melansir Channel News Asia, Jumat, 11 April 2025, hingga pukul 00.12 GMT, Nikkei turun 5,1 persen menjadi 32.855,56. Topix yang lebih luas merosot 4,7 persen menjadi 2.419,32.

Ketiga indeks saham utama AS mengalami penurunan tajam semalam, kehilangan sebagian besar keuntungan sesi sebelumnya karena meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan Washington-Beijing yang meredam optimisme atas data ekonomi yang optimis dan negosiasi perdagangan AS-Eropa.

Sebelumnya indeks Nikkei melonjak sembilan persen pada perdagangan Kamis setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda tarif langsung selama 90 hari untuk banyak negara.

Pada Jumat, pemilik merek Uniqlo, Fast Retailing, merugi 3,87 persen. Saham terkait cip, Tokyo Electron dan Advantest, masing-masing merosot lima persen dan 7,5 persen. Semua dari 33 subindeks industri Bursa Efek Tokyo turun, dengan penyulingan turun 6,6 persen dan menjadi yang berkinerja terburuk.



Ilustrasi papan perdagangan Nikkei. Foto: Freepik.
 

Baca juga: Saham-saham AS Kembali Jeblok, Kenapa?
 

Wall Street ambruk


Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), mengembalikan keuntungan dari reli bersejarah hari sebelumnya karena investor semakin cemas atas ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Melansir Xinhua, Jumat, 11 April 2025, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 1.014,79 poin, atau 2,50 persen, dan ditutup pada level 39.593,66. Indeks S&P 500 turun 188,85 poin, atau 3,46 persen, menjadi 5.268,05, sementara Indeks Nasdaq Composite anjlok 737,66 poin, atau 4,31 persen, dan ditutup pada level 16.387,31.

Sebagian besar sektor dalam S&P 500 ditutup di zona merah, dengan sektor energi dan teknologi mengalami penurunan paling tajam, masing-masing turun 6,40 persen dan 4,55 persen. Sektor barang konsumsi pokok menjadi satu-satunya yang naik, naik tipis sebesar 0,19 persen.

Pembalikan tajam terjadi setelah Gedung Putih mengklarifikasi total tarif efektif untuk impor Tiongkok telah naik menjadi 145 persen, naik dari angka 125 persen yang disebutkan sebelumnya pada minggu ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)