Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
Ade Hapsari Lestarini • 5 October 2025 08:58
Jakarta: Pertumbuhan sektor industri manufaktur menunjukkan kinerja positif mencapai 5,68 persen pada kuartal II-2025. Sementara industri makanan dan minuman (mamin) mencatat pertumbuhan sebesar 6,15 persen pada periode yang sama.
Didorong oleh stimulus pemerintah, program hilirisasi serta peningkatan investasi menjadi faktor pendorong kuat dan utama bagi pertumbuhan sektor makanan dan minuman.
Sejalan dengan itu, industri pendukung juga mengalami peningkatan seperti industri kemasan yang tumbuh signifikan dengan adanya peningkatan dan permintaan tinggi dari sektor industri makanan dan minuman yang mencatat pertumbuhan 6,15 persen.
Kemudian industri farmasi dengan pertumbuhan mencapai 6,59 persen dan kosmetik diperkirakan mencapai USD9,7 miliar. Pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 4,33 persen hingga 2030. Pertumbuhan ini ditunjang oleh permintaan akan solusi kemasan yang inovatif, aman dan hygenic serta ramah lingkungan menggunakan teknologi dan inovasi pengemasan, percetakan serta daur ulang (recycling) yang semakin canggih dan eco-friendly.
Melihat tren perkembangan industri-industri ini yang terus mengalami pertumbuhan postitif, maka Krista Exhibitions terus berupaya untuk menghadirkan showcase dari produk dan teknologi industri terkait di industri makanan, minuman, kemasan (packaging), dan percetakan (printing) mulai dari hulu hingga hilir.
Bidik transaksi hingga Rp6 triliun
Di akhir kuartal 2025, Krista Exhibitions menggelar empat pameran besar yang saling terintegrasi, yaitu ALLPrint Indonesia 2025 dan juga menghadirkan PRO AVL Indonesia 2025 sebagai penggerak ekonomi dan pemasaran sektor ritel dan horeka (hotel, restoran, dan kafe), ALLPack Indonesia 2025 dan SIAL InterFOOD 2025.
"Dengan pertumbuhan positif industri makanan dan minuman, kemasan, percetakan, serta kebutuhan teknologi audiovisual untuk sektor horeka dan MICE, kami memperkirakan rangkaian pameran internasional ini akan mencapai nilai transaksi kurang lebih Rp5 triliun-Rp6 triliun dan menjadi akselerator penting bagi kolaborasi serta investasi lintas industri. Krista Exhibitions berkomitmen menghadirkan platform yang mempertemukan inovator, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan agar Indonesia semakin kuat bersaing di panggung global," ungkap CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 Oktober 2025.
ALLPrint Indonesia 2025 akan diselenggarakan pada 8-11 Oktober 2025, menampilkan perkembangan signifikan industri percetakan yang kini semakin berkembang ke sektor kemasan, digital printing, serta teknologi grafis terkini. Pameran ini akan berlangsung bersamaan dengan Indo Sign & AD, Textile Printing, Print For Pack, Inter Corrugated, dan Pro Label Asia, mencerminkan transformasi menyeluruh industri percetakan yang semakin relevan dengan kebutuhan e-commerce, logistik, dan strategi branding produk.
ALLPrint Expo 2025 akan menghadirkan lebih dari 500 peserta pameran dari 20 negara, termasuk 20 Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta menargetkan 60 ribu pengunjung selama empat hari penyelenggaraan.

ALLPrint Expo 2025 siap menjadi pusat inovasi, inspirasi, dan jejaring bisnis strategis bagi pelaku industri percetakan dan kemasan di kawasan Asia Tenggara. Pengunjung dapat menghadiri ALLPrint Indonesia 2025 secara gratis dengan melakukan pendaftaran secara online.
Selanjutnya, PRO AVL Indonesia 2025 akan diselenggarakan pada 9-11 Oktober 2025, dengan fokus memperkuat ekosistem horeka dan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) melalui teknologi audio visual, sistem pencahayaan, dan solusi panggung modern.
Kegiatan ini diselenggarakan bersama Tourism & Entertainment Technology Asia, Broadcast & Media Tech Indonesia, dan Music Indonesia Expo, pameran ini juga menghadirkan acara bergengsi "Sound Out Loud", kompetisi musik yang akan dinilai oleh dewan juri profesional, termasuk diva legendaris Titi DJ serta juri lainnya yaitu David Klein, Kristanto Pantioso, Chandra Darusman, Lita Zen, Tamam Husein, dan Yuyu Koswara.
PRO AVL Indonesia 2025 akan menghadirkan 60 peserta pameran dari 10 negara, termasuk 10 Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta menargetkan 15 ribu pengunjung selama penyelenggaraan. Pameran ini memperkuat posisi Indonesia dalam industri teknologi audio, visual, dan pencahayaan profesional.
Pameran ini juga mengundang berbagai pihak, seperti pengelola venue hiburan, event organizer, promotor konser, pelaku sektor HORECA dan MICE, serta profesional di bidang audio, visual, sound, dan lighting. Pengunjung dapat mendaftar dan masuk secara gratis.
Respons meningkatnya kebutuhan pasar di sektor pengemasan dan I farmasi
Kemudian ada juga ALLPack Indonesia 2025 akan diselenggarakan pada 21-24 Oktober 2025, bersamaan dengan ALLPlas Indonesia Expo, ALL Food Technology Indonesia Expo, ALLProcess Indonesia Expo, ALL Industrial Expo, IPEX-Indonesia Pharmaceutical Expo, ALL Beverage Technology Indonesia Expo, serta ALLRecycle Indonesia Expo.
Kehadiran rangkaian pameran ini menjadi respons terhadap meningkatnya kebutuhan pasar di sektor pengemasan, farmasi, dan teknologi pengolahan, sekaligus mencerminkan pertumbuhan industri yang semakin dinamis dan terintegrasi. ALLPack Indonesia 2025 akan menghadirkan sekitar 1.500 peserta pameran dan 75 ribu pengunjung dari lebih dari 30 negara, termasuk 20 Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Pameran ini merupakan ajang terbesar di bidang kemasan dan teknologi pengolahan. Beragam sektor industri akan ikut serta, mulai dari makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, logistik, hingga e-commerce. Segera daftarkan diri Anda dan dapatkan akses masuk gratis.
Sebagai penutup rangkaian pameran internasional tahun ini, SIAL InterFOOD 2025 akan menjadi puncak penyelenggaraan dengan menghadirkan beragam inovasi dan peluang bisnis dari seluruh dunia. Pameran ini akan diselenggarakan pada 12-15 November 2025, bersamaan dengan Seafood Show Asia Expo, INAShop Expo, dan All Indonesia CoolTech Expo, yang semakin menegaskan posisinya sebagai pameran makanan dan minuman internasional terbesar di Indonesia.
Pameran ini diharapkan menjadi etalase inovasi, tren, serta peluang investasi, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional, tetapi juga memperluas jejaring bisnis serta memperkuat peran Indonesia di kawasan Asia-Pasifik.
SIAL InterFOOD 2025 akan menghadirkan lebih dari 1.500 exhibitor dari 30 negara, termasuk 100 Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta menargetkan 90 ribu pengunjung selama penyelenggaraan pameran. Beragam pelaku industri, mulai dari retailer, hotel, restoran, chef profesional, hingga penyedia jasa katering, akan hadir untuk menjajaki peluang kolaborasi dan memperluas pasar. Pendaftaran online gratis hanya sampai 15 Oktober 2025, setelah tanggal tersebut, tiket masuk akan dikenakan biaya Rp200 ribu untuk empat hari pameran.