Ini Dia 3 Dosen Terkaya di Dunia, Hartanya hingga Rp751 Triliun!

David Cheriton menjadi salah satu dari tiga dosen terkaya di dunia. Foto: dok Stanford University/VN Express.

Ini Dia 3 Dosen Terkaya di Dunia, Hartanya hingga Rp751 Triliun!

Ade Hapsari Lestarini • 17 July 2025 17:49

Jakarta: Dunia akademik tak melulu soal mengajar dan meneliti, tetapi juga bisa menjadi jalan menuju kekayaan luar biasa.

Berdasarkan laporan Forbes dan Bloomberg, tiga dosen berikut masuk daftar miliarder dunia, dengan total kekayaan mencapai USD46 miliar atau sekitar Rp751 triliun, berikut urutannya dilansir dari laman VN Express.
 

1. Henry Samueli (USD26,8 miliar)


Henry Samueli, profesor di UCLA, adalah pendiri perusahaan semikonduktor Broadcom pada 1991. Perusahaan ini diakuisisi Avago pada 2016 dengan nilai USD37 miliar. Selain itu, ia merupakan pemilik tim hoki Anaheim Ducks yang kini bernilai USD675 juta.

Pada 2017, Samueli menyumbangkan USD200 juta untuk University of California, Los Angeles (UCLA), Irvine. Ia kini berada di peringkat ke-74 daftar orang terkaya dunia. Dalam sebuah kutipan, ia menyatakan menjadi insinyur berarti membuat hidup orang lebih baik melalui sains.
 
Baca juga: Punya Duit Rp445 Triliun, Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di Indonesia



Henry Samueli menjadi salah satu dari tiga dosen terkaya di dunia. Foto: dok University of California, Los Angeles (UCLA)/VN Express.

2. David Cheriton (USD15,4 miliar)


David Cheriton, profesor emeritus di Stanford, dikenal sebagai investor awal Google setelah menggelontorkan dana USD100 ribu bersama Andreas von Bechtolsheim. Ia juga mendirikan Arista Networks yang melantai di bursa pada 2014, serta dua perusahaan teknologi lainnya. Cheriton pernah menjabat sebagai kepala ilmuwan di Juniper Networks dan kini menduduki peringkat ke-162 orang terkaya dunia.
 

3. Fan Daidi (USD4,2 miliar)


Fan Daidi, Wakil Rektor Universitas Northwest, Tiongkok, adalah kepala ilmuwan dan pendiri perusahaan bioteknologi Giant Biogene yang melantai di bursa Hong Kong pada 2022. Ia juga pemegang saham Beauty Farm Medical yang bergerak di bidang layanan kecantikan.

Fan pernah menjadi peneliti tamu di MIT pada 1999-2000 dan kini menempati peringkat ke-923 dalam daftar orang terkaya dunia.

Samueli dan Cheriton membangun kekayaan di sektor teknologi, sedangkan Fan Daidi sukses melalui industri bioteknologi. Menariknya, ketiganya tetap aktif mengajar meski telah berstatus miliarder. Kisah mereka membuktikan karier akademik dan bisnis dapat berjalan beriringan. Siapa sangka, seorang profesor bisa menjadi pemilik perusahaan multinasional sekaligus tim olahraga bergengsi. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)