Kaki Bengkak, Trump Dinyatakan Alami Gangguan Pembuluh Darah Kronis

Presiden AS Donald Trump dilaporkan sakit pada bagian kaki. Foto: The New York Times

Kaki Bengkak, Trump Dinyatakan Alami Gangguan Pembuluh Darah Kronis

18 July 2025 11:42

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didiagnosis menderita chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis, setelah menjalani pemeriksaan terkait pembengkakan pada kaki dan memar di bagian tangan. Demikian disampaikan oleh Gedung Putih pada Kamis, 16 Juli 2025.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menjelaskan bahwa kondisi tersebut merupakan gangguan umum dan tidak membahayakan, yang terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah vena sehingga aliran darah tidak berjalan normal.

“Penyakit ini umum dijumpai pada individu berusia di atas 70 tahun,” ujarnya sambil membacakan surat resmi dari dokter kepresidenan, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat, 18 Juli 2025.

Trump yang kini berusia 79 tahun, tercatat sebagai presiden tertua dalam sejarah AS yang menjabat di Gedung Putih. Isu usia dan kesehatan sempat menjadi salah satu fokus utama dalam kampanyenya pada pemilu 2024, terutama saat membandingkan dirinya dengan Presiden Joe Biden yang tiga tahun lebih tua.

Biden kemudian mundur dari pencalonan setelah mendapatkan tekanan internal dari Partai Demokrat, menyerahkan estafet pencalonan kepada mantan Wakil Presiden Kamala Harris, yang kemudian kalah dalam pemilu melawan Trump. Meski demikian, Trump tetap melontarkan kritik terhadap kondisi fisik dan kognitif Biden dalam berbagai kesempatan publik.

Leavitt memastikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda gangguan serius seperti trombosis vena dalam atau penyakit arteri.

“Seluruh hasil pemeriksaan Presiden berada dalam batas normal. Struktur dan fungsi jantungnya normal, tidak ada tanda-tanda gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit sistemik,” kata Leavitt.

Menjawab spekulasi yang beredar di media sosial mengenai memar pada tangan Trump, Leavitt menegaskan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh iritasi ringan pada jaringan lunak.

“Memar itu sesuai dengan iritasi ringan akibat jabat tangan yang sering dilakukan serta konsumsi aspirin, yang merupakan bagian dari protokol pencegahan penyakit jantung,” jelas Leavitt.

Meskipun tidak diwajibkan secara hukum, publikasi hasil pemeriksaan kesehatan tahunan telah menjadi praktik umum bagi para presiden AS dalam beberapa dekade terakhir.

Pada pencalonan pertamanya di tahun 2015, Trump sempat merilis surat dari dokter pribadinya, Harold Bornstein, yang menyebut bahwa Trump akan menjadi “individu paling sehat yang pernah terpilih menjadi Presiden AS”. Namun, Bornstein kemudian mengakui kepada CNN bahwa pernyataan tersebut sebenarnya didikte langsung oleh Trump.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com