Boyband 1VERSE menghadirkan dua anggota yang merupakan pembelot asal Korea Utara. (Prestige)
Seoul: Sebuah boyband K-pop baru bernama 1VERSE resmi debut pada Jumat, 18 Juli 2025, dengan daya tarik unik: dua dari lima anggotanya merupakan pembelot asal Korea Utara. Grup ini juga merilis lagu yang mengangkat pengalaman traumatis melarikan diri dari salah satu negara paling represif di dunia.
Melansir dari The Straits Times, Jumat, 18 Juli 2025, grup ini terdiri atas lima pemuda berusia 20-an tahun yang berasal dari Korea Utara, Jepang, dan Amerika Serikat. Mereka dikenal dengan nama panggung Hyuk, Seok, Aito, Nathan, dan Kenny.
Debut mereka ditandai dengan peluncuran mini album perdana bertajuk The 1st Verse, yang berisi tiga lagu, termasuk single utama Shattered.
Pertunjukan perdana mereka disiarkan secara langsung pada tengah malam, dan video musik untuk Shattered dijadwalkan rilis pada hari yang sama. Rekaman video itu menampilkan visual dinamis dengan tarian intens dan tata rias khas K-pop.
Dari kelaparan hingga panggung global
Salah satu anggota, Yu Hyuk, berasal dari Kabupaten Kyongsong di timur laut Korea Utara dan telah menetap di Korea Selatan sejak 2013. Di negara asalnya, ia mengaku mulai bekerja sejak usia sembilan tahun dan pernah harus mencuri makanan demi bertahan hidup.
“Setelah tertangkap mencuri, saya dipukuli sampai berdarah. Saya sangat lapar dan saat itu hanya berpikir soal bertahan hidup,” ujar Hyuk kepada Reuters di studio mereka di Seoul.
Hyuk melarikan diri dari Korea Utara saat masih kecil melalui Tiongkok dan beberapa negara lain dengan bantuan seorang perantara yang disewa oleh ibunya yang lebih dulu tinggal di Korea Selatan. Meski kini ia bisa menikmati kebebasan dan keamanan, ia mengenang rasa berat meninggalkan kampung halaman.
“Ada perasaan senang saat bersama orang-orang yang saya cintai, tapi juga lapar dan lelah, dan itu membuat keputusan untuk pergi menjadi lebih sulit,” katanya.
Hyuk mengungkapkan bahwa lagu Shattered menyimpan makna emosional mendalam, terutama saat ia mengetahui kabar kematian ayahnya di Korea Utara.
Anggota lainnya, Kim Seok, juga berasal dari Korea Utara dan kini berusia 25 tahun. Ia dibesarkan di kota perbatasan dekat Tiongkok dan pertama kali mengenal
K-pop melalui video musik yang dibagikan oleh seorang teman lewat pemutar media portabel, termasuk lagu Gangnam Style dari Psy.
Seok melarikan diri dari Korea Utara pada usia 20 tahun bersama ayah dan neneknya.
Harapan baru
Menurut laporan PBB, pemerintah Korea Utara semakin memperketat kontrol terhadap masyarakat sejak pandemi COVID-19, termasuk larangan keras terhadap konsumsi budaya Korea Selatan. Remaja yang kedapatan menonton K-pop dilaporkan dijatuhi hukuman kerja paksa, dan bahkan penggunaan gaya bicara ala Korea Selatan juga dilarang.
Michelle Cho, CEO label Singing Beetle yang menaungi 1VERSE, mengatakan bahwa ia ingin menciptakan grup K-pop yang lebih autentik.
“Siapa yang tidak menyukai kisah seseorang dari latar belakang sederhana yang mengejar impiannya? Terutama di dunia K-pop,” ujarnya.
Meski latar belakang mereka berbeda, para anggota 1VERSE mengaku memiliki banyak kesamaan dan semangat yang sama.
“Kami ini grup global yang unik. Seru kan?” kata Kenny, anggota keturunan Tionghoa-Amerika.
Sementara sorotan tertuju pada latar belakang para pembelot, Hyuk berharap publik menilai mereka dari karya dan pesan yang dibawa.
“Saya ingin menjadi idola yang membawa energi dan pesan bahwa kamu tidak sendiri—bahkan ada orang seperti saya,” ujarnya. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Jin BTS Resmi Umumkan Comeback Solo dengan Album "Echo"