Ilustrasi UMKM. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 10 September 2025 11:06
Jakarta: Rumah BUMN Palangkaraya bersama PaDI UMKM meluncurkan PaDI Akademi Pertamina edisi perdana di Indonesia. Program ini menjadi sinergi strategis untuk mencetak UMKM yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan, sehingga mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menguatkan daya saing bangsa di kancah global.
"PaDI Akademi Pertamina memastikan para UMKM tidak hanya datang sebagai peserta, tetapi pulang sebagai pemain pasar rantai pasok (supply chain) yang siap masuk ke ekosistem PaDI UMKM. Inilah akselerasi nyata bagi ekonomi kerakyatan," ucap CEO Rumah BUMN Palangkaraya Yanto Karnosaputra dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 10 September 2025.
Ia menekankan PaDI Akademi Pertamina tidak sekadar ruang pelatihan, melainkan mesin akselerasi ekonomi kerakyatan. Skemanya berjenjang dimulai dengan pelatihan online, berlanjut ke kelas offline, dan pada akhirnya bermuara pada business matching dengan pembeli besar serta onboarding di marketplace PaDI UMKM.
Menurut dia, inilah jalur terintegrasi yang dirancang untuk mengantarkan UMKM naik kelas, dari usaha skala kecil menuju ekosistem rantai pasok nasional bahkan internasional.
Animo luar biasa datang dari para pelaku usaha, dan hampir 200 UMKM mendaftar dan mengikuti kelas online, mencerminkan semangat tinggi untuk berkembang. Dari proses intensif tersebut, terpilih 50 UMKM terbaik yang berkesempatan mengikuti kelas offline, terdiri dari 30 UMKM di Palangka Raya dan 20 UMKM di Pontianak yang akan dilaksanakan pada 11 September 2025.
Mereka merupakan wirausaha pilihan yang dipersiapkan melalui kurasi produk, penguatan branding, digital marketing dan legalitas, serta strategi bisnis berkelanjutan sebelum dipertemukan dengan buyer besar di tahap berikutnya.
Penguatan rantai pasok dimulai dari UMKM yang berdaya saing
VP Procurement Policy & Development Pertamina Ridwan Eka Riyanto menambahkan, Pertamina berkomitmen menghadirkan UMKM yang kompetitif,
compliant, dan kredibel. "Penguatan rantai pasok nasional harus dimulai dari UMKM yang
berdaya saing. PaDI Akademi adalah bukti bahwa pembinaan sistematis bisa menjadikan UMKM tulang punggung ekonomi bangsa," tergas dia.
Dari sisi keberlanjutan, Manager SMEPP Pertamina Dewi Sri Utami menekankan aspek keberlanjutan dan ekonomi. Kata dia, program ini merupakan bagian integral dari TJSL Pertamina.
"Fokus kami adalah pemberdayaan ekonomi, penciptaan shared value, dan dampak sosial yang terukur. UMKM binaan PaDI Akademi tidak hanya naik kelas secara bisnis, tapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan," tutur Dewi.
Sementara itu, VP Commercial PaDI UMKM Bayu Surya Adi Saputra menegaskan misi ekosistem PaDI dengan membangun rantai nilai yang berkesinambungan. "PaDI Akademi Pertamina adalah pintu awal bagi UMKM untuk terkoneksi dengan pasar BUMN dan membuka jalan menuju pasar global," aku dia.
(Pelatihan offline PaDI Akademi Pertamina. Foto: dok Istimewa)
Pendekatan integrasi ekosistem UMKM yang berkelanjutan
PaDI Akademi Pertamina dirancang dengan pendekatan integrasi ekosistem UMKM yang berkelanjutan. Kurikulum yang diterapkan mencakup peningkatan mutu produk melalui branding, kemasan, legalitas, dan standar, penguatan literasi keuangan dan operasional, serta transformasi digital melalui
onboarding di
marketplace PaDI UMKM.
Peserta juga mengikuti klinik praktis seperti kurasi produk, penyusunan katalog digital, hingga simulasi strategi harga dan margin. Dengan demikian, setelah tahap offline selesai, UMKM benar-benar siap menghadapi
buyer besar dan bersaing di pasar modern.
Dengan semangat dari pelatihan menuju transaksi, PaDI Akademi Pertamina tidak hanya menjadi forum pembelajaran, melainkan wadah lahirnya UMKM masa depan yang tangguh, kompetitif, inklusif, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Dari Kalimantan untuk Indonesia, inisiatif perdana ini diharapkan menjadi babak baru pemberdayaan UMKM sebagai penggerak ekonomi hijau dan inklusif, yang siap melangkah menuju kelas dunia.