Charlie Kirk bersama istrinya, Erika Kirk, dan dua anak mereka. (Instagram)
Willy Haryono • 13 September 2025 19:02
Utah: Erika Kirk, istri dari aktivis konservatif Amerika Serikat (AS) Charlie Kirk yang tewas ditembak, untuk pertama kalinya angkat bicara usai kematian sang suami. Dalam pernyataan publik pada Jumat, 12 September, Erika mengatakan pihak yang membunuh suaminya tidak tahu apa yang telah mereka picu.
"Kamu tidak tahu api yang telah kamu nyalakan dalam diri saya. Tangisan saya akan bergema di seluruh dunia seperti seruan perang.," ujar Erika, 36 tahun, istri Kirk dan ibu dari dua anak, setelah otoritas mengonfirmasi penangkapan tersangka penembakan, Tyler Robinson (22).
Charlie Kirk ditembak pada Rabu lalu saat berbicara di Utah Valley University, hanya beberapa saat setelah ia ditanya soal penembakan massal di Amerika Serikat. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Setelah 33 jam perburuan, otoritas Utah menangkap Robinson pada Jumat, usai sang ayah mengenali dirinya dari foto yang dirilis ke publik. Sang ayah kemudian mendorong Robinson untuk menyerahkan diri, dibantu seorang pendeta muda yang menghubungi US Marshals.
Robinson ditahan dengan tuduhan pembunuhan berencana, penembakan senjata api yang mengakibatkan luka serius, serta menghalangi proses hukum.
Pernyataan Erika Kirk disampaikan usai doa hening di studio tempat suaminya biasa merekam podcast.
"Jika kalian mengira misi suami saya sudah kuat sebelumnya, kalian tidak tahu apa yang baru saja kalian lepaskan di seluruh negeri ini dan dunia. Kalian tidak tahu," tegasnya, dikutip dari ITV, Sabtu, 13 September 2025.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan istrinya Usha, atas dukungan mereka. Erika juga memuji tim medis darurat yang berusaha menyelamatkan nyawa suaminya.
"Charlie selalu berkata jika ia maju ke politik, prioritas utamanya adalah membangkitkan kembali keluarga Amerika. Itu adalah misinya," tutur Erika.
"Tapi di atas segalanya, Charlie mencintai anak-anaknya. Dan ia mencintai saya. Dengan sepenuh hati. Ia selalu memastikan saya tahu hal itu setiap hari,” sambung dia.
Erika mengatakan tur kampus universitas yang diselenggarakan oleh kelompok mendiang suaminya, Turning Point USA, akan terus berlanjut, dan mengajak kaum muda untuk melanjutkan gerakan politiknya.
"Saya berjanji tidak akan pernah membiarkan warisan suami saya mati," katanya. Ia bertekad untuk menjadikan gerakan sang suami “hal terbesar yang pernah dilihat bangsa ini.”
Baca juga: Profil Tyler Robinson, Pemuda Tanpa Catatan Kriminal yang Diduga Tembak Charlie Kirk