Ilustrasi pipa penyaluran gas bumi. Foto: Xinhua/Attila Volgyi.
Husen Miftahudin • 29 April 2025 10:45
Jakarta: Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan opsi impor gas bumi untuk memperkuat ketahanan energi nasional menjadi peluang yang perlu dipertimbangkan. Terlebih terdapat potensi penurunan harga gas sebagai dampak perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
"Saya kira menarik ini apakah ada peluang impor kalau memang ada short (kekurangan) di dalam negeri dan seterusnya," ungkap Sugeng saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM, Kepala SKK Migas, PT PLN, dan PT PGN, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 29 April 2025.
Dengan ditolaknya ekspor gas dari AS ke Tiongkok, Sugeng mengatakan, menciptakan ketersediaan energi berlebih yang membuat harga gas dan minyak mentah mengalami penurunan. "Terbukti crude (minyak mentah) anjlok gas juga anjlok. Agak luar biasa ini. Sementara kita bisa impor, mungkin. Tapi sekali lagi pemanfaatan gas dalam negeri kan jadi perhatian sebagaimana komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran," ujar dia.
Hal yang menjadi perhatian utama saat ini terkait kebutuhan gas bumi adalah ketimpangan antara pasokan dan permintaan. Terjadi penurunan pasokan gas pipa dari sumber gas existing akibat natural declining.
Sementara, Sugeng menegaskan, kebutuhan gas baik sebagai bahan bakar bagi industri, pembangkit listrik, maupun bagian dari bahan baku pupuk harus terus dijaga. "Bukan hanya karena berkaitan ketahanan energi tetapi juga ketahanan pangan," tegas dia.
Baca juga: Pasokan Gas Nasional Mulai Hadapi Ketidakseimbangan Pasokan? Ini Solusinya |