Produk UMKM Didorong Tembus Pasar Ekspor

Bekasi: Peluang produk lokal untuk menembus pasar global semakin terbuka lebar. Saat ini banyak sarana platform yang membantu dengan menggandeng para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan petani lokal untuk memasarkan produk mereka ke mancanegara. 

Perusahaan ekspor-impor ini tidak sekadar membantu dalam pengiriman, tetapi juga pendampingan bisnis dengan mengusung konsep bisnis berbasis pemberdayaan. Mereka menyediakan 22 layanan support business gratis senilai Rp70 juta khusus untuk pelaku ekspor, termasuk pelatihan expert, strategi digital marketing, hingga pengembangan bisnis.

Dalam upaya mendukung para pelaku usaha lokal memasarkan produknya ke luar negeri, CEO Pasticuan Amal Burga Saputra, turun langsung ke lapangan untuk memastikan kualitas produk yang akan diekspor. Ia mengunjungi perkebunan kopi, ladang teh, tempat produksi rotan, hingga sentra-sentra kerajinan tangan di berbagai daerah. Langkah ini diambil demi memastikan setiap produk benar-benar memenuhi standar ekspor internasional.

“Banyak produk lokal kita yang punya kualitas tinggi, tetapi belum tahu bagaimana cara masuk ke pasar luar negeri. Di sinilah kami menjalin sinergi dengan para pelaku usaha. Tidak hanya membantu pengiriman, tapi juga mendampingi mereka untuk siap bersaing secara global,” ujar Amal di Bekasi, Rabu, 23 April 2025.

Ekspor produk lokal, katanya, tidak bisa hanya mengandalkan kualitas barang semata. Strategi branding, pemasaran digital, serta pemahaman tentang regulasi ekspor negara tujuan juga sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pihaknya menghadirkan tim ahli di bidang ekspor, digital marketing, dan pengembangan bisnis untuk mendampingi para eksportir pemula.

Melalui layanan yang ditawarkan, UMKM dan petani lokal dapat memahami seluk-beluk proses ekspor secara utuh, mulai dari persiapan dokumen, pengemasan sesuai standar internasional, hingga teknik menjual dan memasarkan produk di marketplace global. Saat ini, Pasticuan telah membantu berbagai produk lokal dari Indonesia seperti kopi, teh, rotan, dan hasil kerajinan tangan untuk mulai masuk ke pasar negara-negara Asia, Eropa, maupun Amerika.

“Kami ingin memastikan ekspor juga bisa dilakukan oleh petani, pengrajin kecil, hingga pelaku UMKM. Kalau mereka mendapatkan pendampingan yang tepat, bisnis mereka juga akan semakin tumbuh dan mendapatkan pasar yang tepat,” jelasnya.